Jalan Cibiru-Cileunyi Kerap Disebut Jalur Neraka, Ada Solusi Tapi Masih Wacana

JABAR EKSPRES – Kemacetan yang kerap menghantui pengendara di akses Jalan Raya Cibiru-Cileunyi, seakan tak pernah lepas jadi sorotan publik hingga dijuluki ‘jalur neraka‘.

Mengenai upaya mengatasi kemacetan jalur tersebut, sempat ada wacana akan dilakukan pembangunan Kawasan Cileunyi Terpadu (KCT) dan pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC).

Akan tetapi, sampai sekarang upaya pemecahan masalah kemacetan tersebut, masih sebatas wacana yang entah kapan bisa terealisasi.

Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Riki Ganesa mengatakan, terkait perencanaan pembangunan infrastruktur di wilayah bagian Timur, sudah banyak dibahas.

“Wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi harus direalisasikan. Ini solusi untuk mengatasi kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi,” kata Riki, Senin (18/12).

BACA JUGA: Jalur Cibiru-Cileunyi Tak Pernah Ada Perubahan, Ini Penyebabnya!

Diketahui, wacana pembangunan infrastruktur tersebut, sudah sempat dibahas baik oleh eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Bandung.

Riki mengaku, pihaknya sudah cukup lama melakukan pembahasan, terkait wacana pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar Cileunyi sebagai solusi kemacetan.

“Kita akan terus dorong agar pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi segera terealiasi,” ujar legislator Kabupaten Bandung, Komisi A dari Fraksi Golkar tersebut.

Riki berharap, pihak pemerintah baik Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat hingga pemerintahan pusat bisa segera melakukan langkah kemajuan.

Disampaikan, perhatian terhadap wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi untuk mengatasi kemacetan di jalur neraka tersebut, sudah sempat dibahas oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

“Soal kemacetan jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi dan wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi ini, memang sudah jadi perhatian Pemkab Bandung,” tukas Riki.

Diketahui, kemacetan kian parah di jalur tersebut, selain karena kian bertambahnya volome kendaraan dan banyaknya persimpangan sedangkan sarana jalan di jalur ini tak ada perubahan.

Faktor lainnya disebabkan karena tidak ada akses alternatif atau ‘jalan tikus’ yang memadai, untuk menghindari kemacetan dari jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi khususnya bagi kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 di Kota Bandung Masih Kosong

Apalagi pasca beropersasinya Tol Cisumdawu dan kereta cepat Whoosh yang stasiunnya di Tegalluar, Desa Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan