JABAR EKSPRES – Meghan Markle, mantan anggota keluarga Kerajaan Inggris, kini terancam kehilangan agensinya sendiri setelah kehebohan yang disebabkan oleh buku kontroversial, Endgame. Pada April 2023, Meghan menandatangani kontrak dengan agensi terkemuka, William Morris Endeavor (WME), yang telah memberikan sedikit bocoran tentang proyek-proyek menarik yang akan mereka garap bersama.
Namun, skandal yang melibatkan buku Endgame karya Omid Scobie dapat merugikan Meghan Markle. Buku tersebut menciptakan kegemparan dengan menyebutkan dua nama anggota keluarga Kerajaan sebagai terduga pelaku rasisme terhadap Meghan. Angela Levin, seorang pakar kerajaan, mengungkapkan bahwa WME merasa “takut” setelah kejadian ini.
“Mereka bilang mereka ketakutan, itu bukan hanya soal dua nama yang disebut dalam buku itu, tapi ini soal klien mereka, Meghan,” ujar Levin kepada GB News seperti yang dilaporkan oleh New York Post pada Kamis (7/12).
Levin melanjutkan, “Tampaknya bagi saya bahwa mereka akan berpikir sangat hati-hati atas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Saya tak pernah mendengar sebuah agensi besar bisa begitu gamblang soal perasaan mereka.”
Baca Juga: Selena Gomez dan Benny Blanco Resmi Umumkan Hubungan 6 Bulan
Konflik yang muncul kembali antara pasangan Harry-Meghan dan keluarga Kerajaan Inggris dapat memiliki dampak negatif pada rencana Meghan untuk membuat comeback di Hollywood.
“Meghan perlu sangat berhati-hati. Banyak orang yang membongkarnya. Agensi sudah menyuruhnya untuk ‘berhenti mengeluh’, karena orang-orang sudah muak soal hal tersebut,” peringat Levin.
Levin menilai bahwa Meghan, yang dianggap butuh dipuja sepanjang waktu oleh publik, mungkin menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pesona yang diinginkannya. New York Post juga telah meminta tanggapan dari WME dan perwakilan Meghan Markle terkait kabar ini.
Keributan antara Harry-Meghan dan keluarga Kerajaan Inggris semakin panjang dengan perilisan buku Endgame: Inside the Royal Family and the Monarchy’s Fight for Survival karya Omid Scobie. Biografi ini menuduh dua anggota senior keluarga Kerajaan Inggris bersikap rasialisme terhadap Meghan Markle dan anaknya, Archie.
Dalam versi Inggris buku tersebut, dua nama yang disebutkan tidak tercatat. Namun, dalam versi bahasa Belanda, dua nama tersebut muncul, yang menyebabkan buku itu ditarik dari peredaran. Jurnalis terkenal Piers Morgan menyebut bahwa dua orang tersebut adalah Raja Charles dan Kate Middleton dalam acaranya beberapa waktu lalu.