Nasywa menjelaskan bahwa tantangan terberat dalam mengikuti Genre Jabar adalah membagi waktu dengan sekolah. Meski sedang menghadapi ujian PAS, dia berusaha mempersiapkan materi untuk Genre Jabar, walaupun pulang larut malam. Meskipun proses belajar terganggu, dia mencoba menyeimbangkan waktu antara sekolah dan pembinaan jam 7 malam. Nasywa menyadari bahwa cakupan kegiatan Genre Jawa Barat sangat luas, dan karena akan melakukan perjalanan keliling Jawa Barat, kegiatan yang padat mungkin akan sedikit mengganggu proses belajarnya.
“Tantangan terberat dalam mengikuti Genre Jabar adalah membagi waktu dengan sekolah. Meski menghadapi ujian PAS, aku berusaha mempersiapkan materi Genre Jabar. Meskipun terkadang proses belajar terganggu, aku mencoba seimbangkan dengan waktu pembinaan yang mulai pada jam 7 malam,” terang Nasywa.
Ditempat yang sama, menurut Guru BK dan pembimbing Nasywa untuk Genre Kota Cimahi Sman 5 Cimahi, Sri Winarti mengatakan, proses pembimbingan dimulai dengan mengadakan audisi di tingkat sekolah untuk menilai bakat dalam public speaking, wawasan, dan penampilan. Ia fokus membimbing melalui diskusi untuk mempersiapkan program yang akan ditampilkan pada pemilihan duta genre.
“Membimbingnya kita dari awal mengadakan audisi tingkat sekolah untuk melihat tallent, mulai dari public speaking, wawasan, dan performance. Kalau saya membimbing lebih ke diskusi untuk mempersiapkan program yang nantinya ditampilkan di pemilihan duta genre,” ucap Sri.
Sri menambahkan, dalam seleksi sekolah, pesertanya cukup banyak, hampir 10 orang, dan penilaiannya dilakukan oleh guru dan PIK Kota Cimahi. Sri memberikan apresiasi terhadap kemampuan public speaking dan pemaparan yang baik dari Nasywa, dengan poin lebih khususnya dalam wawancara.
“Dalam seleksi sekolah, pesertanya banyak, hampir 10 orang, dan penilaiannya berasal dari pihak guru dan PIK Kota Cimahi. Nasywa dinilai memiliki keunggulan dalam public speaking, pemaparan yang baik, dan mendapatkan poin lebih dalam wawancara,” tambahnya. (mong)