Sekutu Hamas Meradang! 3 Kapal Komersial AS di Laut Merah Diserang

JABAR EKSPRES – Pada hari Minggu 4 Desember 2023, sekutu Hamas yaitu Houthi di Yaman menembakkan rudal balistik yang menghantam tiga kapal komersial di Laut Merah.

Sebagai tanggapan, Angkatan Laut Amerika Serikat menembak jatuh tiga pesawat tak berawak dalam upaya membela diri selama serangan tersebut. Dua serangan ini menandai eskalasi dalam serangkaian serangan maritim yang terjadi di Timur Tengah selama konflik Israel-Hamas.

“Serangan-serangan ini merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim,” kata Komando Pusat militer AS dalam sebuah pernyataan.

Amerika Serikat mengancam untuk memberikan respon yang tepat atas serangan ini dan menuduh Iran sebagai penggagas serangan tersebut. Serangan tersebut dimulai dengan ditembaknya sebuah rudal balistik dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke arah kapal tanker Unity Explorer yang berbendera Bahama.

Rudal tersebut meledak dekat dengan kapal tersebut. Kemudian, kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Carney, menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang menuju ke arah mereka. Sekitar 30 menit kemudian, Unity Explorer dihantam oleh rudal lainnya.

Dua kapal komersial lainnya, bernama Number 9 dan Sophie II, juga dihantam oleh rudal. Meskipun ada kerusakan pada kapal-kapal tersebut, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Kapal perusak Amerika Serikat, Carney, telah terlibat dalam serangan terhadap Houthi sebelumnya selama perang Israel-Hamas. Namun, Departemen Pertahanan awalnya menggambarkan serangan ini hanya sebagai serangan terhadap Carney sebelum memberikan rincian lebih lanjut. Juru bicara militer Houthi, Brigjen Yahya Saree, mengklaim bahwa dua serangan tersebut dilakukan oleh pasukan Houthi, tetapi tidak menyebutkan keterlibatan kapal perang Amerika Serikat.

Baca Juga: Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Serang Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Iran belum menanggapi serangan tersebut secara langsung. Namun, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengancam bahwa jika situasi terus berlanjut, wilayah ini akan memasuki fase baru dalam perang Israel-Hamas.

Dia menyerukan agar pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak dihentikan sebelum terlambat. Amirabdollahian juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan “pasukan perlawanan” di wilayah tersebut, termasuk kelompok-kelompok seperti Houthi dan Hizbullah Libanon.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan