JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengaku telah mengeluarkan Status Siaga Darurat Bencana pada musim penghujan ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, Status tersebut dikeluarkan agar seluruh pihak khusunya masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya.
“Kita sudah siaga darurat bencana, tapi hanya mengingatkan belum berdampak pada turunnya anggaran (untuk penanggulangan bencana). Tapi nanti ada BTT (Belanja Tidak Terduga), Itu bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat. Kalau sekarang sih hanya sesuai anggaran masing-masing dinas saja,” ujarnya usai menggelar rapat pimpinan (rapim) di Gedung Sate Bandung, Senin (4/12).
Berdasarkan penilaiannya, Bey menyebut Jawa Barat merupakan Provinsi yang masuk kedalam kategori rentan terhadap bencana. Maka dengan adanya status ini Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya.
“Jawa Barat itu termasuk provinsi yang sangat rentan terhadap bencana, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiagaan, tapi jangan panik, karena puncaknya diperkirakan itu pada Februari (2024),” pungkasnya
Untuk diketahui, berdasarkan laporan yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyebut, selama bulan November 2023 kemarin tercatat ada sekitar 164 kejadian bencana alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim.
Adapun jumlah kejadiannya, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat menyebut, tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung menjadi bencana alam yang sering terjadi pada November 2023 kemarin.
“Dari 164 itu, tanah longsor dan angin itu ada 59 kejadian, banjir 21 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 23 kejadian,” beberapa waktu lalu.
(San).