Jabar Ekspres – Penjabat Sementara (PJ) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin, menghadiri hari pangan sedunia tingkat Jabar yang dilaksanakan di kota Sukabumi tepatnya di Lapang Merdeka, pada Sabtu (25/11/2023).
Bey Machmudin mengemukakan bahwa Hari Pangan Sedunia merupakan peringatan akan tantangan-tantangan di masa depan, salah satunya adalah masalah pangan.
“Ke depan akan ancaman pangan, ancaman air itu akan menjadi ancaman kita, dan kita harus mengantisipasi sejak dini,” ujarnya kepada Awak media Pada Sabtu (25/11/2023).
BACA JUGA: Beras dan Cabai Menjadi Penyumbang Inflasi Tertinggi, Pemda KBB Diminta Fokus
Sambung Bey, dirinya mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat, ke depan, akan mulai didorong untuk tidak menjadikan beras sebagai makanan pokok utama.
“Dari Hari ini kita lihat dari sana itu mulai di diversifikasi dari beras mulai beralih, dan tidak bergantung pada beras,” jelasnya.
Bey Machmudin menjelaskan bahwa untuk mulai beralih dari beras ke komoditas lain, hal tersebut harus dimulai dari konsumsi rumah tangga. Meski demikian, ia memastikan bahwa cadangan beras akan tetap tersedia.
“Pengurangan nasi kan harus dari rumah tangga. secara umum tetep pemerintah harus tetap disediakan (beras) sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.
Bey mengakui bahwa peralihan makanan pokok dari beras ke komoditas lain membutuhkan proses yang panjang dan tidak dapat dilakukan secara instan.
BACA JUGA: Inflasi Picu Harga Pangan, Pemkot Cimahi Luncurkan Beras Murah 30 Ton
“Kalau peralihan tidak bisa dipaksakan, itukan kesadaran dari masyarakat. Jadi kan juga sudah banyak pengetahuan kesehatan, bagaimana dampak gula terhadap beras, beras juga kan sudah mulai banyak (varian) sepertinya beras merah, beras hitam. Tapi tetep pemerintah akan menyediakan cadangan beras untuk masyarakat jadi tetap aman,” tutupnya. (mg9).