Minat Baca Siswa Rendah, SMKN 3 Cimahi Terapkan Budaya Literasi

JABAR EKSPRES – Minat baca pada generasi muda, khususnya siswa pelajar, mengalami penurunan yang signifikan. Faktor teknologi dan gangguan lainnya membuat waktu luang lebih terfokus pada aktivitas non-literer. Pentingnya meningkatkan budaya literasi di sekolah dan masyarakat untuk mengembalikan minat membaca mereka.

Perpustakaan sekolah memainkan peran kunci dalam meningkatkan minat baca siswa. Dengan menyediakan koleksi buku yang beragam dan nyaman, siswa diharapkan terdorong untuk membaca secara lebih intensif, memperkaya pengetahuan mereka untuk masa depan.

Minat baca siswa di SMKN 3 Cimahi dinilai rendah, sebagian besar kurang motivasi. Perpustakaan sekolah berupaya meningkatkan program membaca singkat. Dengan menekankan perlunya alokasi waktu khusus untuk membaca.

Menurut Kepala Perpustakaan SMKN 3 Cimahi, Tiana Juliansyah, minat baca siswa bergantung pada motivasi internal. Meski buku telah disediakan, esensi minat membaca tetap terletak pada kesadaran dan keinginan siswa untuk membaca.

“Masalah meningkatkan minat baca harus diawali dari siswa. Jika kita melihat, ada siswa yang suka membaca atau tidak, guru harus membantu agar para siswa mau membaca. Maka digiring lah mereka ke perpustakaan, kendala yang dihadapi ketika anak harus menggerakkan dirinya untuk membaca, selain dari diri siswa sendiri, dari sekolah kurang meluangkan waktu pada siswa untuk membaca,” terangnya pada Jabar Ekspres, Kamis (16/11) di Perpustakaan SMKN 3 Cimahi.

Menurut Tiana, kuncinya adalah membuat program membaca yang ringkas namun efektif, memotivasi siswa menyumbangkan waktu membaca. Solusi sederhana untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar.

“Apapun bentuk literasi nya, kembali lagi pada siswa. Solusinya misalkan seperti sekolah membuat program untuk anak agar memiliki waktu luang untuk membaca apa yang mereka suka. Minimal dengan waktu yang cukup lama, siswa yang tidak pernah baca semakin tertarik, dan siswa yang senang membaca semakin senang diberikan waktu luang,” jelas Tiana.

Ditempat yang sama, menurut Guru Bahasa Indonesia, Tamia Febiani mengatakan untuk meningkatkan minat baca pada siswa melalui pelajaran di kelas dengan mengkaitkan dengan literasi.

“Berangkat dari turunnya minat literasi pada anak khususnya di SMKN 3 ini, kami mengadakan giat budaya literasi untuk memancing minat anak dengan mengarahkan pada cerita dongeng,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan