Minat Baca Siswa Rendah, SMKN 3 Cimahi Terapkan Budaya Literasi

Guru memainkan peran penting dalam memupuk minat baca. Dengan mengenalkan dongeng dan memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih buku, mereka membantu menciptakan lingkungan yang merangsang minat membaca anak.

“Peran guru membuat anak menyukai dulu literasi dan dunianya. Dengan cara mengenalkan dongeng dan buku yang mereka sukai untuk memberikan kebebasan pada apa yang mereka sukai,” jelasnya.

Dalam menghadapi siswa malas membaca, solusinya menciptakan tugas menarik seperti memilah dan membuat cerpen. Strategi ini bertujuan menginspirasi minat baca siswa secara kreatif.

Amelty (16) kelas 11 Manajemen Perkantoran 1, salah satu siswi inspiratif yang memiliki minat baca yang tinggi. Saat menjelaskan pada Jabar Ekspres, dia memiliki minat baca karena menurutnya dengan membaca dapat merefleksikan diri.

“Awalnya dari kelas satu SMP, aku menemukan satu buku yang menginspirasi. Dari situ aku jadi ketagihan membaca sampai sekarang,” ucap Amel.

Amel mengatakan, buku yang sering dibaca adalah buku fiksi, sementara untuk non fiksi masih jarang dibaca.

“Kalau aku lebih suka buku fiksi, karena imajinatif sih. Kalau buku fiksi masih jarang, kecuali di sekolah karena berkaitan dengan pelajaran,” terangnya.

Dengan minat baca yang cukup tinggi, Amel sering berkunjung ke perpustakaan Cimahi dan berharap agar teman-teman nya pun memiliki minat baca yang tinggi.

“Aku kebetulan sering baca buku juga di perpustakaan Cimahi, selain itu sering mengajak teman-teman juga untuk meluangkan waktu untuk membaca, karena dengan membaca wawasan kita jadi luas, selain itu buat merefleksikan diri sih kalau menurut aku,” imbuhnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan