Demi Keseimbangan Harga Komoditas di Cimahi, Pemerintah Kota Upayakan Hal Ini

JABAR EKSPRES – Stabilitas harga pangan di Kota Cimahi  menjadi fokus utama. Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Perindustrian (Disdagkoperin) melalui serangkaian kegiatan, seperti gerakan pangan murah dan operasi pasar murah dilakukan demi menjaga keseimbangan harga komoditas pangan.

Saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres melalui seluler, Kepala Pasar Atas, Andri Gunawan mengatakan harga-harga sembako tetap stabil, namun terjadi kenaikan pada beberapa komoditas.

“Harga-harga sembako stabil, namun terjadi kenaikan pada beberapa komoditas. Gula pasir mengalami kenaikan akibat kenaikan harga dari distributor,” ucap Andri.

Andri menerangkan, persediaan komoditas gula saat ini masih terbilang cukup, hanya saat ini daya beli masyarakatnya kurang karena kenaikan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Disdagkoperin Kota Cimahi, Hella Haerani mengatakan karena Kota Cimahi sebagai konsumen dan bukan penghasil, saat ini harga-harga komoditas yang terhitung sejak 13 November 2023 masih stabil.

“Yang terhitung sejak 13 November, cabai ada yang harganya turun dan tetap. Bawang putih yang agak naik 667 Rupiah meskipun sedikit, harga telur ayam naik sedikit di harga 333 rupiah. Tapi tidak mengalami kelangkaan dan masih aman di beberapa pasar daerah serta swasta,” ucapnya melalui seluler.

Upaya yang dilakukan oleh Disdagkoperin untuk tetap menyetabilkan kan komoditas pangan, melalui operasi pasar. Untuk meringankan masyarakat dalam menghadapi kenaikan pangan.

“Langkah-langkah kita seperti biasa melaksanakan operasi pasar murah (OPM). Tetapi pemerintah Kota Cimahi sedang mencoba, bagaimana walaupun saat ini tidak mengalami gejolak atau kenaikan, operasi pasar masih sebatas bahan pokok,” terangnya.

Menurut informasi UPT Pasar, stok komoditas di pasar belum mengurangi kekurangan. Pihaknya masih berusaha bilamana mengalami kelangkaan dengan koordinasi pada beberapa daerah penghasil komoditas pangan.

“Kita lagi berusaha, mudah-mudahan tidak mengalami kelangkaan. Kita bisa berkoordinasi dengan daerah lain yang penghasil cabai, atau pabrik, upaya-upaya itu tetap kita lakukan untuk mengurangi kenaikan harga,” jelas Hella.

Hella menerangkan, kenaikan harga yang masih di batas wajar tidak mengalami pengurangan konsumen pasar.

“Berdasarkan pemantauan UPT di pasar tidak berpengaruh pada konsumen yang berkurang. Kita belum terjadi Kedaruratan, meskipun demikian kami dari pemerintah Kota terus berusaha dan mencari petani yang memiliki harga lebih murah dari pasaran,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan