Kelola Sampah dan Kotoran, FPLH Bangun Instalasi Biodigester di Jayagiri Lembang

JABAR EKSPRES – Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) Jawa Barat mengembangkan sistem pengelolaan sampah organik ataupun kotoran hewan menjadi biogas dan pupuk di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan membangun instalasi biodigester.

Selain mengembangkan sistem pengelolaan, FPLH berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB dan PT Aimtopindo Nuansa Kimia juga membangun instalasi biodigester di Kampung Babakan Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, KBB.

Ketua FPLH Jawa Barat Thio Setiowekti mengatakan, dalam mendukung instalasi biodigester, LPPM ITB menghibahkan unit biodigester. Langkah itu sebagai upaya memecah masalah pencemaran lingkungan dari limbah kotoran sapi.

“Ini bisa menjadi percontohan untuk pemerintah daerah dalam menyelamatkan lingkungan hidup,” kata Thio Setiowekti kepada wartawan, Minggu, 12 November 2023.

BACA JUGA: Heboh Dilaporkan Yenti Garnasih, Ratusan Advokat Alumni Unpak Bogor Bersatu Dukung Pakar Hukum Bintatar Sinaga

Menurutnya, wilayah Lembang merupakan salah satu daerah penyumbang limbah kotoran sapi terbanyak. Oleh karena itu, dengan hadirnya biodigester diharapkan mampu menangani permaaalahan pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran sapi.

“Semoga sumbangsih dari para ilmuwan ITB ini berhasil dan bisa menyelamatkan lingkungan dari pencemaran limbah kohe (kotoran hewan) sapi,” katanya.

Sementara itu, anggota LPPM ITB Lienda A Handoyo menjelaskan, limbah kotoran hewan tidak hanya dimanfaatkan untuk biogas. Namun, energi dari limbah tersebut bisa menjadi tambahan bagi ekonomi warga. Salah satunya, biogas tersebut disalurkan ke pabrik-pabrik mikro menengah seperti pabrik tahu.

“Jadi lingkungan tetap terjaga. Menghasilkan energi yang dibutuhkan masyarakat, serta menjadi bernilai ekonomi. Karena biogas yang dihasilkan dari teknologi biodigester ini tidak berbau,” ucapnya.

Dikatakannya, kelebihan dari teknologi itu adalah hasil samping dari proses yang biasa disebut ampas digester bisa digunakan sebagai alternatif pupuk organik atau pakan budidaya magot yang kaya akan nutrisi. Instalasi tersebut baru sebagai prototipe. Tapi jika berjalan baik, maka akan diperluas dan bisa saja bekerja sama dengan pemerintah daerah.

BACA JUGA: Ajakan Boikot Produk Israel Kian Masif, Pedagang Kecil Mulai Resah

“Semoga keberadaan instalasi biodigester ini bisa mengurangi persoalan limbah kohe. Bagaimana pun juga, persoalan ini termasuk urgent (darurat) yang mesti ditangani demi menyelamatkan lingkungan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan