Ajakan Boikot Produk Israel Kian Masif, Pedagang Kecil Mulai Resah

 

Dia mengaku telah merintis usaha kelontong ini sejak empat tahun lalu. Barang-barang yang dijualnya berupa sembako dan berbagai makanan dan minuman termasuk air kemasan galon isi ulang.

 

“Jualan air kemasan galon saya termasuk ramai pembeli, sampai-sampai saya bisa kehabisan stok, apalagi saat musim panas sekarang ini. Penghasilannya juga lumayan lah. Yang penting keluarga bisa makan dan bisa membiayai orang tua untuk berobat,” tukasnya.

 

Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus mengatakan aksi boikot itu justru akan berdampak terhadap masyarakat Indonesia sendiri.

 

“Boikot itu hanya akan merugikan ekonomi kita, dan membuat tenaga kerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang produk-produknya diboikot banyak yang menganggur,” katanya.

 

Dia mengatakan ada cara lain yang bisa dilakukan untuk memprotes aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina selain aksi boikot yang jelas-jelas akan merugikan masyarakat sendiri dan ekonomi. Misalnya dengan menyerukan agar Israel segera menghentikan aksi militernya ke Palestina.

 

“Karena, restoran-restoran atau perusahaan yang mereknya dari Amerika atau negara yang disebut sekutu Israel itu, bahan bakunya kan tidak langsung dikirim dari sana tapi dari sini juga. Artinya, industrinya itu kan sudah di lokalisasi semua. Kayak ayam goreng Kentucky atau McD, dan Aqua, itu bahannya tidak didatangkan dari luar tapi dalam negeri kita. Jadi, kalau diboikot, itu sama saja dengan merugikan masyarakat kita sendiri,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Inovasi Sasbotram Cimahi, Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Ekonomis

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan