JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menggelar simulasi penyelamatan bencana di Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (9/11/2023).
Simulasi ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan BPBD Jawa Barat setelah sebelumnya menggelar Apel Siaga Bencana di Dome Bale Rame Soreang, Rabu (8/11/2023).
Dalam simulasi penyelamatan bencana ini terdapat tiga penyelamatan, vertical rescue, water rescue dan urban rescue.
Untuk yang pertama vertical rescue BPBD Jawa Barat melakukan evakuasi kepada orang yang menjadi korban di tebing curam dengan menggunakan tali.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Siagakan Seluruh Personel BPBD Untuk Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Sedangkan untuk water rescue para personil BPBD menyelamatkan orang yang tenggelam dalam keadaan sadar menggunakan dayung dan yang tidak sadar mengangkat dan memasukkannya ke perahu.
Dan yang terakhir untuk urban rescue para personil BPBD Jabar ini memperagakan jika terjadinya banjir dengan melakukan evakuasi seperti melakukan penyedotan air menggunakan mesin pompa.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, Terkait dengan kegiatan yang dilakukan dua hari ini, pihaknya melakukan pengetesan peralatan-peralatan yang biasa digunakan dalam kegiatan penanggulangan bencana baik yang bersifat teknis maupun operasional.
“Karena alat-alat ini harus sigap kita ketahui secara fungsi itu harus bisa digunakan. Jadi yang pertama kita harus tau dulu peralatan itu berfungsi atau tidak, kedua secara operasional itu bisa dimanfaatkan atau tidak,” ujar Hadi saat ditemui, Kamis (9/11/2023).
Hadi menjelaskan, kaitan adanya kegiatan simulasi bencana ini, untuk melihat bagaimana tim dari BPBD dan rekan-rekan khususnya dari pusdalop bisa mengoperasikan alat tersebut di lapangan.
Karena, menurutnya alat-alat ini nantinya akan dioperasikannya pada saat penanggulangan bencana.
“Sehingga supaya tidak terjadi kekakuan pada saat diperlukan untuk mengoperasikan itu semua dapat dipahami oleh setiap tim yang memang terlibat dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Dalam simulasi ini, kata Hadi ada beberapa peralatan rescue seperti untuk urban rescue atau untuk water rescue dan juga vertical rescue.
“Nah hal ini yang kita ujicobakan agar diketahui secara fungsi apa bisa dimanfaatkan apa tidak. Dan juga bisa dioperasionalkan oleh para petugas atau tidak itu kan yang penting,” tuturnya.