Tim Patroli Sungai lebih berfokus pada pengawasan pencemaran limbah. Terutama limbah pabrik dan limbah rumah tangga. Pihak DLH berkolaborasi bersama DPKP dengan tim kecebong untuk mengawasi pencemaran limbah di sungai.
Menurut Divisi Konservasi Lingkungan, Komme Siringoringo, menjelaskan untuk penanganan pohon di lingkungan masyarakat, pihaknya melakukan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan umum seputar kesehatan pohon pada masyarakat.
BACA JUGA: Petakan Titik Bencana, BPBD KBB Sebut 12 Kecamatan Masuk Rawan Bencana Hidrometeorologi
“Untuk meninjau kesehatan pohon, kita langsung turun ke lapangan atau ada masukan dari masyarakat. Kita memberikan pengetahuan seputar kesehatan pohon, agar masyarakat dapat mengerti terkait status kesehatan pohon,” ucap Komme.
Dokter yang mengidentifikasi kesehatan pohon, bertujuan untuk melihat sejauh mana pohon tersebut berpotensi tumbang di luar bencana. Sehingga, bilamana terdapat pohon yang sakit, dapat di tebang.
“Ada namanya three level index. Dokter pohon ke lokasi lalu mengidentifikasi kesehatan pohon dari penyakit yang ada di pohon, lalu nanti terlihat indikasinya. Bila pohon tersebut menunjukkan angka yang cukup tinggi, maka layak tebang,” terangnya.
Menurutnya, pohon pun sama memiliki indikator kesehatan. Seperti hal nya manusia, pohon memiliki penyakitnya masing-masing, sehingga perlu tindakan untuk mengidentifikasi kesehatannya.
“Sebetulnya, untuk mengidentifikasi penyakitnya itu banyak. Sama seperti manusia, penyakit pada pohon bisa menyebar ke seluruh tubuhnya,” jelasnya.
Dari kejadian yang sudah terjadi, pohon tumbang rata-rata masih sehat. Hal ini ditinjau dari daun-daun yang masih segar, batang pohon yang masih sehat. Komme menegaskan pohon tumbang itu memang terjadi akibat faktor alam.
“Kalau kita lihat dari kejadian yang sudah-sudah, itu saya melihat pohon-pohonnya relatif sehat. Salah satu penyakitnya itu, bila ada pohon dengan daun kering kita lihat dulu berapa persen daun keringnya. Ada rumusnya,” kata Komme. (Firman)
