JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi siaga dalam menghadapi musim penghujan. Dalam upaya mengantisipasi potensi banjir dan bencana, mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan siaga.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan, mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menyusul memasukinya musim penghujan. Menurut BMKG, Bandung Raya telah memasuki awal musim penghujan, sehingga diharapkan masyarakat terus memantau kondisi di sekitar rumah mereka.
“Masyarakat Cimahi diingatkan untuk tetap waspada dan siaga saat memasuki musim penghujan. Menurut BMKG, Bandung Raya telah memasuki awal musim hujan. Penting bagi warga, terutama yang tinggal di area rawan banjir dan longsor, untuk selalu memantau sekitar rumah masing-masing,” ucapnya pada Jabar Ekspress melalui seluler, Jumat, 3 November 2023.
BACA JUGA: Warga Terdampak Angin Kencang, Bupati Bogor Iwan Setiawan Berikan Bantuan Ini
Dalam menghadapi musim penghujan, Fithriandy menyarankan untuk memperhatikan pohon di sekitar rumah. Guna mengurangi risiko pohon tumbang akibat angin kencang yang sering terjadi saat musim pancaroba.
“Perlu diperhatikan juga keadaan pohon di sekitar rumah agar meminimalisir risiko pohon tumbang dapat, terutama saat pergantian musim yang sering disertai angin kencang,” ucapnya.
Menurutnya, titik wilayah yang rawan terkena banjir adalah Kelurahan Melong. Karena, titik terendah wilayah Kota Cimahi berada di Melong. Sementara itu, untuk daerah yang berpotensi terjadinya longsor, di wilayah Cipageran, Cibabat dan Leuwigajah.
“Melong tetap menjadi titik tertinggi risiko banjir karena merupakan titik terendah di wilayah Kota Cimahi. Sementara itu, risiko longsor diidentifikasi terutama di wilayah Cipageran, Cibabat, dan Leuwigajah,” terang Fithriandy.
BACA JUGA: Dicky Saromi Optimis Tahun 2025 Kota Cimahi ‘No TPA’
Mengenai kerja sama untuk menangani banjir di Cimahi, khususnya pada gorong-gorong yang tersumbat sampah, BPBD sudah membentuk tim khusus untuk penanggulangan bencana.
“Tetunya kita sudh membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana dimana semua unsur terlibat baik TNI, Polri, kejaksaan, perangkat daerah, PMI, Tagana, Forum PRB maupun relawan kebencanaan lainya. Jadi ketika kejadian bencana kita selalu bersama-sama,” jelasnya.