Seni Panen Berkelanjutan di Kebun Kopi Java Halu

“Bisa kulit kopi menjadi kompos tapi waktunya tiga setengah bulan. Terus harus bayar orang lagi untuk prosessing. Pokoknya banyak tahapan dan banyak biaya untuk membuat kompos ini. Sehingga nilai ekonominya tidak berimbang,” ujarnya.

BACA JUGA: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Pemanis, Banyak Khasiat Luar Biasa

Sampah-Sampah yang Bernilai

Pascapanen selalu menghasilkan sekira 50 persen sampah. Baik itu berjenis basah maupun kering. Bahkan mulai dari perawatan kebun, petik, perambangan, lalu di-pulping atau dikupas. Ada angka tersebut yang mengekor di belakangnya. Hal ini, menurut Rina, tidak baik untuk keberlanjutan kebun kopi mereka.

Seperti saat proses pengupasan biji kopi. Apabila ada seberat dua ton dari panen. Satu ton dari hasil pengolahan itu adalah sampah. Pasti. Berdasarkan temuan dan riset dengan sejumlah ahli, budidaya magot berguna untuk menyelesaikan masalah sampah produksi. Selain lahir produk bernama Magoffee, muncul pula sistem penguraian yang lebih efektif.

“Itu kami berikan ke magot. Lalu setelah difermentasi, magot kerja menghabiskan sampah. Kami lanjut ke pekerjaan yang lain, saat magot terus saja membereskan sampah,” tutur Rani.

Magoffee merupakan produk pengolahan limbah kulit kopi dengan memanfaatkan media larva black soldier fly (BSF). Larva ini salah satu jenis lalat yang memakan sampah organik seperti ampas kopi. Larva BSF tersebut dapat mengubah sampah organik, produk sumber protein untuk pakan ternak yang lebih berkelanjutan.

Untuk gabah kering, tentu bukan makanan magot. Menurutnya, mereka lantas mengolah 50 persen sampah itu untuk dijadikan fire starter dan coffee bricket (briket kopi). Bahkan kedua item ini, jelas Rani, diluncurkan secara global. Termasuk penjualan dan distribusinya. Betul-betul menyasar mancanegara.

Briket kopi adalah bahan bakar padat yang ramah lingkungan. Berbentuk kubus dan merupakan sumber energi dengan pemanfaatan limbah kopi sebagai bahan baku. Produk ini merupakan upaya keberlanjutan industri kopi karena tidak ada limbah kopi yang terbuang ke lingkungan.

Adapun untuk produk berbentuk kubus lainnya itu, ada coffee fire starter. Produk bernilai tambah ini hasil dari limbah kopi. Berupa sekam kopi yang digunakan sebagai pemantik api. “Digunakan untuk menekan penumpukan limbah pada pengolahan kopi, sehingga menghasilkan keuntungan baru dari pengolahan samping kopi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan