JABAR EKSPRES — Puluhan kapal nelayan hari ini keluar kandang memenuhi laut lepas Pantai Kesenden, Kota Cirebon.
Kapal-kapal nelayan ini sedang merayakan wujud syukur, atas hasil bumi dan laut yang diterima di tahun 2023 ini, melalui kegiatan nadran.
Nadran atau pesta laut ini merupakan penyampaian rasa syukur, para nelayan atas hasil laut yang diterima selama ini. Pesta laut ini merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh para nelayan di Pantai Kesenden.
BACA JUGA: Jelang Optimalisasi Bandara Kertajati Majalengka, Begini Okupansi Hotel di Cirebon
Prosesi nadran di Kelurahan Kesenden diawali dengan berziarah, ke beberapa makam keramat yang dipercaya sebagai makam tokoh penting di wilayah tersebut.
Lalu, hasil bumi dan laut dari Kelurahan Kesenden yang sudah didoakan kemudian di arak mengelilingi pemukiman masyarakat, melewati jalan Raya Kapten Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Lurah Kesenden Ruliyanto, menyampaikan perayaan nadran atau pesta laut di Pantai Kesenden masih dilestarikan.
“Ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan sebagai wujud syukur atas hasil tangkapan nelayan satu tahun penuh,” katanya, Sabtu 28 Oktober 2023.
Meskipun digelar dengan sederhana, Pesta Laut yang yang dirayakan masyarakat Kesenden tetap berjalan dengan meriah. Sedikitnya ada 30 perahu nelayan yang turut memeriahkan acara tersebut. Pesta tersebut dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti pertunjukkan drumband, barongsai, dan ogoh-ogoh ikan.
Pesta Laut di Pantai Kesenden ini diselenggarakan dengan dana pribadi masyarakat dan belum mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Cirebon.
“Selama ini nadran sendiri diadakan menggunakan anggaran mandiri namun disupport oleh dinas pariwisata, tapi tahun depan kelurahan ada anggaran untuk nadran,” ungkapnya.
Anggaran tersebut dipergunakan untuk membuat replika kapal nelayan, atau yang awam disebut ancak.
“Tahun depan juga kita dari kelurahan akan membuat ancak atau replika kapal nelayan untuk memeriahkan tradisi nadran,” jelasnya.
BACA JUGA: Hotel di Cirebon Berbenah Menyambut Operasi Penuh Bandara Kertajati Majalengka
Rully menjelaskan, akan melakukan koordinasi dengan kelompok nelayan lain untuk melakukan tradisi nadran secara bersama-sama.
“Memang akan sulit, karena setiap wilayah memiliki pakemnya sendiri-sendiri, nanti kita ambil langkah tengahnya,” jelasnya.