Rute Penerbangan Pindah ke Kertajati, Kadisbudpar: Gak Masalah

JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Arief Syaifudin, merespon pendapat Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, terkait perpindahan rute penerbangan Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Meski begitu, Bandung tidak akan sepi pengunjung.

Hal tersebut dikarenakan, Bandung memiliki banyak destinasi pariwisata dengan daya tarik pengunjung yang cukup tinggi. Kadisbudpar Arief Syaifudin, mengungkapkan bahwa dirinya tidak khawatir dengan perpindahan rute penerbangan tersebut.

“Saya juga tidak khawatir. Karena kan dua rute (penerbangan) masih berjalan di sana, artinya tidak pindah semua,” terang Arief, Rabu, 25 Oktober 2023 kemarin.

BACA JUGA: Video Asusila Diduga ODGJ di Pinggir Jalan, Pemkot Bandung Beri Tanggapan

“Sebetulnya Bandung ini tidak kekurangan wisatawan. Artinya, pangsa pasar kita ini sudah banyak. Terbukti okupansi kita di 75 persen,” sambungnya.

Arief juga mengatakan, bahwa kebanyakan yang datang ke Bandung itu regional dan nasional. Beberapa kali ada yang datang dari mancanegara.

“Tadinya, bandara itu yang memang akan memudahkan untuk mereka yang bertujuan langsung ke Bandung. Tapi gak khawatir juga kalau memang itu pindah ke Kertajati. Gak masalah,” tegasnya.

Mengenai transportasi yang digunakan wisatawan datang ke Bandung, Arief mengungkapkan selain melalui jalur udara, banyak juga yang menggunakan jalur darat.

BACA JUGA: Mengalami Cedera, Persib Berisiko Kehilangan Bek Asal Spanyol Alberto Rodriguez

“Mereka itu pakai kendaraan pribadi. Tapi, ada juga yang menggunakan kendaraan umum. Terlebih adanya Kereta Cepat (Whoosh),” tutur Arief.

Hingga saat ini, antrean wisatawan yang ingin masuk ke Bandung terus meningkat. Disbudpar Kota Bandung, sebut Arief, tengah melakukan studi komparatif dari berbagai daerah di Indonesia, untuk mengukur sejauh mana potensi  pariwisata yang dapat dimanfaatkan.

“Museum Geologi aja kan bisa dilihat. Yang datang sampai 30 bus. Informasi dari pengelolanya itu bisa 1.500 sampai 2.000 orang,” tutur Arief. (ped)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan