JABAR EKSPRES – Indonesia menyerukan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera mengambil tindakan nyata guna mengakhiri eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan menyelesaikan krisis kemanusiaan.
Dalam debat terbuka di DK PBB mengenai situasi di Gaza, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa setiap detik yang terbuang tanpa adanya tindakan nyata dari DK PBB akan membawa dampak yang buruk bagi warga Palestina di Gaza.
“Saya ingin mengingatkan bahwa Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, bukan untuk membiarkan perang terus berlanjut atau membantu salah satu pihak untuk melanjutkan perang,” ujar Menlu Retno dikutip dari Antara, Rabu (25/10/23).
BACA JUGA : Presiden Turki Sebut Bungkamnya Negara Barat Memperparah Krisis Kemanusian di Gaza
Mengutuk keras agresi Israel yang terus berlanjut terhadap warga sipil di Gaza, Menlu Retno mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi bencana dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Dia mengatakan serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah, blokade listrik, air, bahan bakar, dan deportasi penduduk Gaza dilakukan oleh Israel atas nama hukuman kolektif. Pada saat yang sama, warga sipil disandera dan nyawa mereka terancam.
“Saya ingin bertanya bagaimana Dewan Keamanan akan melaksanakan tanggung jawabnya? Kapan Dewan Keamanan akan mengakhiri perang di Gaza, mencapai gencatan senjata, akankah dia membuka pintu lagi? mengakses bantuan kemanusiaan, menuntut pembebasan warga sipil dan mengakhiri pendudukan ilegal Israel?,” ungkapnya.
BACA JUGA : Hamas Minta PBB Ambil Langkah Terkait Pemadaman Listrik di RS Indonesia Jalur Gaza
Menlu Retno mengatakan bahwa setiap detik yang terbuang karena perbedaan politik dan ketidakmampuan untuk mencapai konsensus merupakan kegagalan bagi kemanusiaan dan memperburuk ketidakstabilan.
“Berapa banyak lagi nyawa yang harus dikorbankan sebelum Israel mengambil alih secara ilegal?” Dewan Keamanan PBB bertindak?” ujar Menlu Retno.
Menlu RI juga menegaskan bahwa Indonesia dengan cepat menggalang dukungan internasional.
Melalui pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), ASEAN dan ASEAN-GCC, serta D8 Organisasi Kerja Sama Ekonomi, Indonesia menyerukan satu suara untuk mendesak diakhirinya kekerasan dan fokus pada bencana kemanusiaan.