Pendaftaran Anggota KPU Kabupaten Cirebon dan Garut Dibuka, Perwakilan Perempuan jadi Perhatian

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Dua lagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat memulai seleksi untuk jajaran komisioner, yakni KPU Kabupaten Garut dan Kabupaten Cirebon.

Ketua Panitia Seleksi, Solichin mengungkapkan, tahapan seleksi untuk Komisioner KPU dua kabupaten itu dimulai Selasa (24/10). “Ini seleksi kali ketiga untuk wilayah Jawa Barat,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (24/10).

Tahapan seleksi dimulai dengan pengumuman seleksi yang dilakukan Selasa, 24 Oktober hingga 30 Oktober nanti. Untuk pendaftaran juga bisa dimulai pada Selasa, 24 Oktober ini hingga 4 November nanti.

Dalam seleksi itu, ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui para peserta agar bisa lolos dan disampaikan ke KPU RI sebagai Anggota KPU Kabupaten Garut dan Cirebon pada 11 – 13 Desember 2023 nanti. Misalnya ada tahap penelitian administrasi, seleksi tertulis dan tes psikologi, tes kesehatan hingga tes wawancara.

Solichin menerangkan, dalam tahap pendaftaran nanti, peserta tidak hanya mendaftar secara online melalui akun Siakba, tetapi juga perlu menyerahkan berkas hard copy ke panitia seleksi. “Kami harap putra putri terbaik dua daerah itu berbondong – bondong untuk mendaftar,” sambungnya.

BACA JUGA: Sambut Pemilu 2024, KPU Kota Cimahi Gencar Lakukan Sosialisasi pada Pemilih Milenial

Anggota Panitia Seleksi Safrizal Rambe menambahkan, dalam seleksi itu paniti juga mendorong agar para perwakilan perempuan bisa ikut seleksi. Hal itu untuk memenuhi keterwakilan perempuan dalam komisioner KPU juga.

Menurutnya, keterwakilan perempuan memang menjadi salah satu perhatian. Karenanya jika diperlukan panitia seleksi bakal terjun langsung ke dua wilayah itu untuk melakukan sosialisasi pendaftaran. Utamanya untuk menyasar kaum perempuan. “Strateginya jika perlu bakal sosialisasi tatap muka kepada kelompok – kelompok perempuan,” sambungnya.

Bukan tanpa alasan, kelompok perempuan cukup jadi perhatian karena berdasar pengalaman, jumlah pendaftarnya belum maksimal. Sehingga dengan sosialisasi yang masif itu diharapkan bisa mendongkrak partisipasi dari kelompok perempuan.

Rambe menambahkan, dalam proses sleksi ini, panitia tentu akan mengedepankan asas profesional dan netralitas. Salah satunya adalah dalam tahapan seleksi ada tes psikologi dan teks kesehatan yang melibatkan pihak ketiga. Termasuk sisitem seleksi tulis yang memanfaatkan teknologi tes CAT. Sehingga hasilnya bisa terlihat langsung dan transparan. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan