JABAR EKSPRES – Pasukan Suriah melakukan serangan di benteng pemberontakan Idlib pada Minggu (22/10), menembaki daerah Qarqar dan menyebabkan kematian enam anak. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa keenam anak itu tewas setelah tembakan tentara Suriah menghantam dekat dengan kediaman warga.
“Enam anak meninggal, dan empat di antaranya berasal dari satu keluarga,” demikian laporan dari badan pengawas perang tersebut, seperti dikutip dari AFP pada Minggu (22/10).
Baca Juga: Warga Palestina Diancam Sebagai Simpatisan Teroris Jika Tak Pindah ke Selatan Gaza
Pasca-insiden tersebut, milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang menguasai Idlib, Hama, dan Latakia, memberikan respons dengan menyerang rezim Suriah pada malam hari yang sama. HTS, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Damaskus, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terus menjadi fokus perhatian dalam konflik di wilayah tersebut.
Suriah telah dilanda perang saudara sejak pemerintahan Presiden Bashar al-Assad menanggapi aksi protes damai masyarakat pada tahun 2011 dengan tindakan keras. Apa yang dimulai sebagai demonstrasi damai untuk tuntutan demokrasi berkembang menjadi konflik besar yang melibatkan tentara asing, milisi, dan jihadis. Dampaknya sangat besar, dengan lebih dari setengah juta orang tewas dan jutaan lainnya terlantar akibat konflik tersebut.