Saat Palestina Mendukung Kemerdekaan Indonesia pada Tahun 1944

JABAR EKSPRES- Usaha dan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan nampaknya menjadi satu hal yang menyatukan perasaan kesulitan yang dialami oleh Palestina dan Indonesia. Kedua negara ini memberikan dukungan dan bantuan satu sama lain, seperti halnya saudara kandung.

Palestina diakui sebagai negara pertama yang memberikan dukungan terhadap pendirian Negara Kedaulatan Republik Indonesia. Pada tanggal 6 September 1944, Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al Husaini, menyampaikan selamat kepada Indonesia melalui Radio Berlin.

Dukungan ini memiliki makna yang sangat penting bagi Indonesia, bahkan ketika kemerdekaannya belum diumumkan. Palestina, yang pada saat itu masih berhadapan dengan kekuasaan Inggris, dengan tegas mempertahankan dukungannya terhadap Indonesia.

BACA JUGA : Israel Tiada Henti Memerangi Palestina di Jalur Gaza

Palestina juga terlibat dalam upaya diplomasi untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia dari beberapa negara di Timur Tengah. Pada tanggal 22 Maret 1946, Mesir memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia, sesuai dengan yang diulas dalam buku “Indonesia, Islam, and Democracy” karya Azyumardi Azra.

Selain aspek diplomatis, Palestina juga memberikan dukungan materi. Hal ini dilakukan oleh seorang pengusaha Palestina yang kaya raya dan sangat memahami perjuangan Indonesia, yaitu Muhammad Ali Taher.

Ia dengan tulus menyerahkan seluruh hartanya yang disimpan di Bank Arabia kepada Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan. Dalam kata-katanya, ia menyampaikan, “Mohon terimalah segala kekayaan saya ini untuk mendukung perjuangan Indonesia!” Dukungan ini disampaikan tanpa mengharapkan balasan atau tanda terima.

Tiga tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Mufti Agung Haji Amin El Husni melakukan kunjungan ke Indonesia. Tujuannya adalah untuk secara langsung menyampaikan dukungan dan simpati dari rakyat Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Melalui dukungan dan bantuan yang tidak henti-hentinya dari Palestina, serta latar belakang perjuangan yang serupa, Indonesia juga terus membela Tanah Al-Quds.

Pada tahun 1984, Presiden Soeharto menerima kunjungan dari pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat, di Istana Merdeka. Pada kesempatan itu, Presiden RI menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan