JABAR EKSPRES – Dalam pernyataan terbarunya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membandingkan serangan milisi Palestina, Hamas, dengan peristiwa bersejarah perang Yom Kippur 1973. Operasi Badai Al-Aqsa dan perang Yom Kippur 1973 terjadi pada momen yang sakral bagi warga Yahudi, menyusul peringatan peringatan sebelumnya mengenai potensi serangan mendadak dari Libya, Suriah, dan Mesir selama lebih dari 50 tahun terakhir, seperti yang dilansir oleh Le Monde.
Selama satu hari penuh, jemaat Yahudi fokus pada doa dan meditasi. Kol Nidre, deklarasi pembatalan semua sumpah sepanjang tahun, dibacakan dengan indah selama malam hari.
Tahun ini, Hari Raya Yom Kippur berlangsung dari malam Minggu (24/9) hingga malam Senin (25/9). Perayaan ini berlangsung seperti biasa, tanpa dugaan akan terjadinya serangan dahsyat yang mengakibatkan kehancuran kota dan merenggut nyawa ribuan orang.