Kreatif! Sanggar Baksil Gunakan Limbah Jadi Media Seni

JABAR EKSPRES – Limbah biasanya merupakan fenomena perkotaan yang tak kunjung usai dibicarakan dan juga sebagai persoalan yang kian hari kian melimpah. Bukan hanya sebuah objek yang tidak memiliki nilai saja, limbah juga sangat mengganggu kenyamanan dalam kehidupan manusia.

Namun, berbeda dengan yang dilakukan oleh pegiat seni di Sanggar Babakan Siliwangi (Baksil). Trisna Batara, salah satu pegiat seni, mampu mengubah limbah menjadi karya seni.

Fahmi Zein, salah satu konseptor seni yang terlibat, mengatakan bahwa mereka berhasil memanfaatkan limbah yang tidak diubah menjadi kompos, menggunakannya sebagai media seni.

BACA JUGA: Kondisi Jembatan Sky Walk Baksil yang Tak Kunjung Rampung Buat Pengunjung Risih

“Definisi olah limbah yang kami maksud adalah, sesuatu yang terbuang secara alamiah. Seperti daun-daun kering yang tidak jatuh di tanah, disapu, kemudian ditumpuk,” ujar Fahmi, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Menurutnya, banyak dedaunan kering di sekitar Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi, yang jika daun keringnya tidak jatuh ke tanah, maka tidak memiliki nilai guna sebagai kompos.

“Maka sebagai seniman, kita akan melihat hal-hal yang dekat dengan lingkungan. Seperti hal ini, di lingkungtan Taman Hutan Kota Baksil,” paparnya.

BACA JUGA: Sejarah Gamelan Sari Oneng yang Ramaikan Peresmian Menara Eiffel Prancis

Pegiat seni Sanggar Baksil mampu menampilkan bentuk karya seni yang indah dari dedaunan kering, kayu, dan ranting pohon.

‘Simbiosis Mutualisme’. Merupakan hal yang menurut Fahmi patut untuk dijadikan sebagai acuan dan motivasi bagi Trisna, sebagai salah satu penggagas, mengajak publik agar turut peduli dengan ketergantungan hidup manusia pada kelangsungan hidup jenis makhluk-makhluk hidup lainnya, khususnya Flora dan Fauna di sekitarnya.

“jadi, komunikasi bentuk kekaryaan seseorang itu dinilai dari cara dia melihat satu objek. Dia ungkapkan kegelisahannya secara pribadi ke dalam bentuk karya seni,” pungkasnya. (ped)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan