6 Ribu Bom Israel Hantam Gaza, Tembakan Artileri Terdengar Tiap 30 Detik

JABAR EKSPRES – Militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah membombardir Jalur Gaza Palestina dengan sekitar enam ribu bom yang mengandung total empat ribu ton bahan peledak sejak konflik dengan Hamas dimulai pada Sabtu (7/10). Pernyataan resmi tersebut dirilis pada Kamis (12/10).

Melalui pernyataan tersebut, militer Israel menjelaskan, “Sekitar 6.000 bom telah dijatuhkan ke Jalur Gaza dengan berat total 4.000 ton.” Selain itu, dilaporkan bahwa Israel juga melakukan penembakan artileri ke Jalur Gaza setiap 30 detik, dengan tujuan menyerang setiap situs Hamas di wilayah tersebut.

Senjata artileri 150 mm dilaporkan dikerahkan oleh militer Israel di ladang-ladang sepanjang perbatasan Gaza. Artileri ini ditempatkan setiap meter di sekitar kota Nevitot dan Sderot, yang sebelumnya menjadi sasaran serangan Hamas sejak akhir pekan lalu.

Baca Juga: Hari Bahasa Inggris Sedunia, Merayakan Bahasa Global

Dampak dari serangan ini sangat terasa oleh masyarakat sekitar, dengan tanah berguncang setiap kali salvo artileri ditembakkan, dan suara dentuman yang memekakkan telinga.

Gempuran ini terjadi setelah Israel bersumpah untuk “memusnahkan” Hamas sebagai respons terhadap serangan mendadak kelompok tersebut pada Sabtu lalu, yang memicu pecahnya perang antara keduanya.

Pada Rabu (11/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menyatakan tekadnya untuk menghancurkan Hamas dan merubah kondisi Gaza secara menyeluruh. “Setiap anggota Hamas adalah orang mati,” ujarnya, sambil menambahkan, “Kami akan menghancurkan Hamas sebagaimana dunia telah menghancurkan ISIS.”

Baca Juga: Konflik Israel dan Hamas Merambah, Korban Jiwa Tembus 2.327 Orang

Netanyahu bahkan membentuk “kabinet perang” sebagai pemerintahan darurat bersama oposisi, dengan fokus utama pada penanganan konflik dengan Hamas.

Sementara itu, sejumlah sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Australia, telah menyatakan dukungan serta kesiapan untuk memberikan bantuan militer selama konflik antara Tel Aviv dan Hamas berlanjut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan