JABAR EKSPRES – Serangan tanpa henti Israel ke Gaza dan rencananya untuk memutus semua pasokan ke wilayah Palestina merupakan “genosida”, kata perwakilan Palestina untuk PBB.
Pada Sabtu, para pejuang Hamas melancarkan serangan berani ke pemukiman dan kota-kota ilegal Israel, menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan membawa banyak tawanan ke Gaza. Itu adalah serangan paling mematikan oleh Hamas dalam sejarah Israel.
Sejak saat itu, Israel terus menghujani Gaza dengan bom, menewaskan sekitar 900 warga Palestina dan menghancurkan seluruh pemukiman warga sambil bersiap-siap melakukan invasi darat.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memicu kemarahan dengan menyatakan pada Senin bahwa Israel akan memberlakukan “blokade total” untuk mencegah makanan dan bahan bakar mencapai Gaza, tempat 2,3 juta orang tinggal. Gallant menyebut musuh-musuh Israel sebagai “orang-orang yang kejam”.
BACA JUGA: 9 Artis Hollywood Ini Gemakan Solidaritas Palestina, Desak Agar Perang Segera Dihentikan!
“Dehumanisasi yang terang-terangan dan upaya untuk mengebom suatu bangsa agar tunduk, menggunakan kelaparan sebagai metode perang, dan menghapus eksistensi nasional mereka tidak lain adalah genosida,” tulis utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 10 Oktober 2023.
“Tindakan-tindakan ini merupakan kejahatan perang,” tulisnya.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Selasa bahwa ia memahami bahwa Israel tidak akan melakukan pengepungan di Gaza, dan bahwa AS sedang berbicara dengan Israel “tentang tindakan mereka dalam hal ini.”
Sullivan juga mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa membahas “perbedaan antara melakukan serangan penuh terhadap teroris Hamas dan bagaimana kita membedakan antara teroris dan warga sipil yang tidak bersalah.”
BACA JUGA: Update Perang Israel-Hamas: Ribuan Nyawa Sudah Melayang Selama 4 Hari Peperangan
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, pada Minggu menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dan mengatakan bahwa sudah waktunya untuk “melenyapkan infrastruktur teror Hamas,” ketika Dewan Keamanan PBB bertemu dalam sebuah sesi tertutup mengenai konflik tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin mengatakan bahwa ia “sangat tertekan” oleh pengumuman Israel mengenai blokade total terhadap Gaza.