Duh, Kekeringan di Jabar Makin Meluas! Ratusan KK Terdampak hingga Sulit Dapat Air Bersih

JABAR EKSPRES  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jabar (BPBD Jabar) mencatat hingga 10 Oktober 2023, sekitar 543 desa di 200 kecamatan dari 23 kabupaten kota mengalami kekeringan.  Hal ini adalah dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan di tahun ini.

Bahkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat menyebut musim kemarau tahun ini  telah menyebabkan sekitar 287.288 kepala keluarga (KK) kesulitan mendapatkan air bersih.

“Terbesar di Kabupaten Bogor, itu ada sekitar 107.789 KK (Kepala Keluarga) di 183 desa yang mengalami kesulitan air bersih (dari dampak musim kemarau tahun ini),” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (11/10).

BACA JUGA: Jatah Pengiriman Sampah ke Sarimukti Habis, Layanan Angkutan Dihentikan

Melihat kondisi tersebut, Hadi mengatakan pihaknya yang dibantu oleh BPBD kabupaten kota berupaya melakukan penanggulangan kepada wilayah yang terdampak.

Bahkan Hadi menuturkan, pihaknya juga telah bersurat kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk segera mengupayakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai bentuk antisipasi meluasnya dampak kekeringan di Jabar.

“Tentu itu terus kita koordinasikan dengan BMKG atau BNPB, kita sudah bersurat ke Pemerintah pusat juga untuk mengupayakan TMC (teknologi modifikasi cuaca). Tapi kalau masalah efektivitasnya, itu sangat tergantung dengan kondisi alamnya juga. Jadi kalau selama ini belum hujan mungkin belum berhasil (TMC). Jadi ini (membuat hujan buatan) sangat tidak muda,” pungkasnya.

Pada 24 September 2023, BPBD Jabar mencatat, sekitar 155 kecamatan dengan jumlah total 393 desa di 21 kabupaten kota, mengalami dampak kekeringan. Sehingga dengan hal itu, Hadi mengaku pihaknya akan terus berupaya melakukan penangangan kepada beberapa wilayah yang saat ini mengalami kekeringan dengan cara mendistribusikan penyaluran air bersih.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyaluran bersih itu tetap kita lakukan dengan menggunakan tanki-tanki air, dan kita juga telah melibatkan semua stakeholder terkait (untuk ikut memberikan bantuan),” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan