Website Israel Dihack! Buntut Perang Israel vs Hamas

Thomas, yang merupakan peneliti intelijen ancaman siber di Pusat Analisis Ancaman Equinix, menulis di X, yang sebelumnya adalah Twitter, bahwa para peretas pro-Palestina telah menargetkan situs web pemerintah, layanan sipil, situs berita, lembaga keuangan, serta perusahaan telekomunikasi dan energi.

Menurut Thomas, kelompok-kelompok peretas bukanlah satu-satunya yang aktif dalam konflik tersebut.

“Saya telah melihat beberapa postingan operator layanan kejahatan siber seperti DDoS-for-Hire atau Initial Access Brokers yang menawarkan layanan mereka kepada mereka yang ingin menargetkan Israel atau Palestina,” katanya.

Initial Access Brokers merupakan kelompok yang sudah melaukan pembobolan terhadap jaringan, website, dan menawarkan akses ke peretas lain dengan imbalan pembayaran.

Serangan siber semacam ini dapat berdampak sempit pada konflik bersenjata, menurut Lukasz Olejnik, seorang peneliti dan konsultan independen.

“Kelompok-kelompok hacktivist semacam itu memiliki kemampuan praktis yang terbatas untuk melakukan aktivitas siber yang terukur. Efeknya akan sangat rendah, dan mengingat semua yang terjadi – dampaknya akan terbatas, atau bahkan tidak ada. Dengan kata lain, sebuah pengalihan perhatian (atau pengaruh informasi),” kata Olejnik kepada awak media.

Serangan siber dalam perang Israel-Hamas terjadi kurang dari seminggu setelah Komite Palang Merah Internasional menerbitkan daftar aturan yang dikatakannya harus mengatur aktivitas para peretas dalam konflik militer.

Menyusul pengumuman ICRC, para peretas meretas situs web Palang Merah Rusia.

Pada hari Sabtu, militan Palestina yang terkait dengan Hamas melancarkan serangan mendadak dari Gaza, sebuah daerah kantong kecil Palestina di dalam wilayah Israel. Militan Hamas membuldoser barikade, menyusup ke kota-kota yang berbatasan dengan Israel, dan menewaskan lebih dari 700 orang. Menanggapi serangan tersebut, yang dianggap sebagai yang terburuk dalam 50 tahun terakhir, pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang dan membalas dengan membombardir Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang, menurut The Associated Press.

Sumber: Tencrunch

Baca Juga: Cek Fakta: Taliban Izin Melintas untuk Bantu Hamas Melawan Israel

Tinggalkan Balasan