Kekeringan dan Kemarau Panjang, Debit Air Situ Cileunca Turun 50 Persen

JABAR EKSPRES – Akibat kemarau panjang, debit air Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung alami penurunan air kurang dari 50 persen.

Akibatnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan air di daerah tersebut kini tidak bisa berkebun atau menanam karena tidak adanya air.

Tak hanya itu, kini pasokan air PDAM untuk masyarakat di Kabupaten Bandung pun kini kurang lantaran menyusutnya debit air.

Supervisor Humas PDAM Tirta Raharja, Harry Faizal, angkat bicara terkait menyusutnya debit air di Situ Cileunca, Pangalengan.

Dirinya membenarkan kini debit air Situ Cileunca kurang dari 50 persennya saat normal.

“Memang, sehingga terjadi penurunan kapasitas air baku,” ujar Harry, saat dihubungi, Senin 2 Oktober 2023.

Harry menjelaskan, penurunan debit air ini tak lain akibat dari kemarau panjang dan juga fenomena El Nino. Hal ini berakibat pada debit air turun dari kapasitas normalnya. Tak hanya di Situ Cileunca saja, penurunan debit air pun terjadi di Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang dan Sungai Cimahi.

“Jadi kondisi debit air baku Perumda Air Minum Tirta Raharja mengalami penurunan kapasitas 30 sampai 60 persen dari kapasitas normal,” katanya.

BACA JUGA: Situ Cileunca Pangalengan, Keindahan Danau Buatan yang Tiada Tara

Harry menambahkan, penurunan ini tentunya sangat berdampak pada kapasitas produksi olahan di beberapa instalasi pengolahan air sehingga suplai kepada masyarakat berkurang.

Namun, pihaknya langsung mengantisipasi kekurangan air bersih ke masyarakat dengan melakukan rekayasa jaringan pipa dan mengatur jadwalnya ke setiap konsumen.

“Jadi kita melakukan rekayasa pipa dan mengatur jadwalnya dimulai dari 12 jam sekali, atau ada juga yang 8 jam, tergantung ketersediaan air bakunya di setiap jalur perpipaan,” terangnya.

Selain melakukan rekayasa pipa, pihaknya pun kata Harry melakukan antisipasi dengan mengirimkan armada tangki air untuk masyarakat. Karena, menurutnya setiap wilayah pelayanan Tirta Raharja itu berbeda- beda.

“Kami juga antisipasi mengirimkan armada tangki air, terutama untuk yang kontur tanahnya di daerah atas. Sehingga kalau tekanannya kurang, dan airnya tidak mengalir, itu dikirim tangki,” tuturnya.

BACA JUGA: Darurat Kekeringan, Warga Kabupaten Bandung Dapat Kompensasi Tarif Air Minum 30 Persen

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan