Posisi terkait meliputi Insinyur Pembelajaran Mesin, Insinyur Pembelajaran Mendalam, Peneliti AI, Insinyur NLP, Ilmuwan dan Analis Data, Manajer Produk AI, Konsultasi AI, Arsitek Sistem AI, analis etika dan kepatuhan AI, dan banyak lagi.
4. Pemrosesan Gambar
AI digunakan untuk menganalisis dan memproses gambar, serta mengekstrak data dan informasi dari dokumen teks dan gambar, dan menafsirkan atau memanipulasi data ini jika diperlukan. Pemrosesan gambar AI memungkinkan organisasi menganalisis dan mengekstrak data dari dokumen seperti faktur, pesanan pembelian, daftar pengepakan, kuitansi, dan banyak lagi.
Teknologi ini juga mempunyai aplikasi penting dalam sektor kesehatan, berkontribusi terhadap analisis gambar medis dari MRI dan CT scan. Pemrosesan citra melibatkan beberapa langkah, antara lain akuisisi citra, penyempurnaan, restorasi, pemrosesan, kompresi dan dekompresi, pemrosesan morfologi, pengenalan citra, dan visualisasi data. Peran pekerjaan terkait termasuk insinyur atau ilmuwan pemrosesan gambar, insinyur robotika, peneliti AI, analis kontrol kualitas, pengembang AR atau VR, dan banyak lagi.
5. PyTorch
Dikembangkan oleh tim Facebook AI Research (FAIR) pada tahun 2017 sebagai perpustakaan pembelajaran mesin sumber terbuka, PyTorch adalah kerangka kerja populer yang membantu organisasi membangun dan melatih model pembelajaran mendalam dan jaringan saraf yang dapat digunakan dalam teknologi seperti NLP dan aplikasi lainnya.
PyTorch dikenal di komunitas AI dan pembelajaran mendalam sebagai kerangka kerja yang fleksibel, cepat, dan mudah digunakan untuk membangun jaringan saraf tiruan. Fitur penting termasuk grafik komputer dinamis, platform Python, dan diferensiasi otomatis untuk membangun dan melatih jaringan saraf. Posisi terkait termasuk insinyur pembelajaran mesin, insinyur NLP, peneliti AI, ilmuwan atau analis data, spesialis pencitraan medis, dan analis etika dan kepatuhan AI.
Baca Juga: 7 Cara Menghasilkan Uang dengan AI, Kerja Online Bisa Dapat Jutaan!
6. Pembuatan konten AI
Janji AI kreatif untuk pembuatan konten tidak dapat disangkal, dan semakin banyak perusahaan yang beralih ke AI kreatif untuk membuat konten seperti postingan blog, postingan media sosial, grafik, artikel, dan banyak lagi, bahkan video. Namun, AI kreatif terkadang gagal menghasilkan konten yang terasa alami atau relevan bagi manusia, sehingga menghasilkan teks yang berantakan atau kikuk sehingga memerlukan pengeditan manusia agar dapat dipahami.