Pengamat Sebut Terlalu Dini Merger BUMD Bakal Tingkatkan Kinerja

JABAR EKSPRES – Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasudan (Unpas) Bandung, Acuviarta Kartabi turut merespon rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang akan memerger empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurutnya terlalu dini jika menyimpulkan langkah merger bakal meningkatkan kinerja BUMD.

Acuviarta menguraikan, dari sisi spirit atau semangat, merger memang akan lebih memudahkan dari aspek pengawasan. Bahkan saat ini tidak hanya BPR, tapi perbankan juga didorong untuk merger.

BACA JUGA: Rencana Divestasi BUMD Masih Digodok, BIA Jabar Bakal Lakukan Konsultasi dengan Depdagri

Alasannya jumlah bank cukup banyak. Dengan merger memang akan berusaha menciptakan efisiensi, karena tidak butuh banyak direksi dan struktur lebih ramping.

“Itu dari spiritnya,” katanya kepada JabarEkspres.com pada Jumat, 22 September 2023.

Acuviarta melanjutkan, kondisi tersebut tentunya perlu dipertimbangkan lagi khusus pada empat BUMD milik Pemprov Jabar yang bakal dimerger. Menurutnya kondisi manajerial dan keuangan empat BUMD itu harus ditelaah lebih dulu sebelum dimerger.

BACA JUGA: Pemprov Jabar Bakal Merger 4 BUMD, Pj Gubernur Beberkan Alasannya

“Dilihat siapa yang sehat siapa yang sakit. Jangan sampai yang sehat tertular sakit saat dimerger,” cetusnya.

Acuviarta menyarankan bahwa perlu audit komperhensif terlebih dahulu kepada empat BUMD tersebut sebelum dimerger.

“Jadi terlalu dini menyimpulkan bahwa merger bakal meningkatkan kinerja,” tuturnya.

Dalam proses merger nanti tentunya kondisi keuangan empat BUMD bakal terpengaruh. Karena mereka telah disatukan atau digabung.

“Saya setuju jika memang hasil telaah keuangan dan manajemennya bagus,” urainya.

Empat BUMD yang diusulkan bakal dimerger itu terdiri dari empat BPR. Yakni, Perseoran Terbatas (PT) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Utama Jabar, PT BPR Wibawa Mukti Jabar, PT BPR Artha Galuh Mandiri Jabar, dan PT BPR Majalengka Jabar.

Penggabungan empat BUMD itu juga telah diusulkan ke DPRD Jabar melalui Rapat Paripurna Senin, 18 September 2023 malam. Skema penggabungan itu bakal menempatkan satu BPR sebagai penerima penggabungan.

Kemudian BPR itu akan menerima aset, liabilitas dan ekuitas dari tiga BPR yang menggabungkan diri. Dan hasil kajian yang dilakukan, PT BPR Karya Utama Jabar yang dipilih sebagai penerima penggabungan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan