Bukan Islam Saja, China Dituding Memodifikasi Ajaran Protestan-Buddha

Selain memengaruhi komunitas Kristen, sinifikasi ini juga berdampak pada penganut agama Buddha dan Taoisme. Pemerintah Beijing melarang otoritas kedua agama ini untuk membangun patung keagamaan berukuran besar atau melakukan investasi komersial. Bahkan, Kuil Shaolin, yang dikenal dengan biksu kung fu, mengibarkan bendera China untuk pertama kalinya dalam 1.500 tahun pada Agustus 2018.

Di Tibet, penganut Buddhisme juga mengalami kampanye “patriotisme pendidikan ulang,” yang mencakup penahanan di kamp-kamp untuk didoktrinisasi mengenai nilai-nilai komunis. Pihak berwenang dilaporkan melakukan penyiksaan dan intimidasi terhadap mereka yang ditahan untuk mencapai “stabilitas,” seperti yang dilaporkan oleh Voice of America (VOA).

Tidak hanya terbatas pada Buddhisme, praktik seperti ini juga menyebar ke kalangan minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, dengan jutaan Uighur ditahan, disiksa, dipaksa bekerja, dan bahkan mengalami kekerasan seksual. Bahkan di Provinsi Yunnan, yang dihuni oleh minoritas Muslim Hui, pihak berwenang China juga melakukan tindakan serupa dengan menangkap sejumlah Muslim Hui yang memprotes perobohan kubah dan menara Masjid Najiaying pada Juni lalu. Masjid Najiaying merupakan salah satu masjid terakhir yang bertahan setelah lebih dari seribu masjid Hui di seluruh negeri dihancurkan oleh pihak berwenang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan