Memasuki Musim Kemarau Warga Desa Seuseupan Keluhkan Air Bersih dan Layak Konsumsi

JABAR EKSPRES — Ratusan warga Desa Seuseupan, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon alami kekeringan dini diawal musim kemarau ini. Hal ini diperkuat dengan kondisi wilayah yang sejak puluhan tahun dikenal kesulitan mendapat air bersih, pasalnya air dari sumur warga terasa asin.

Air yang asin ini menyebabkan alat rumah tangga warga mengalami korosi, seakan tidak ada solusi lain warga pun akhirnya terpaksa menggunakan air payau itu untuk kebutuhan mandi cuci kakus atau MCK.

Warga RW 03 Dusun 02 Muhammad Hidayat mengaku pasrah, jika tahun ini akan mengalami kekeringan seperti tahun 2019 lalu.

BACA JUGA: Musim Kemarau, Desa Seuseupan Kabupaten Cirebon Butuh 8 Tangki Air Bersih per Hari

“Kalau kondisi kekurangan air dan air asinnya asin sudah sangat lama, puluhan tahunlah, mau buat sumur dimana pun juga pasti airnya asin kaya air laut,” katanya, Rabu, 20 September 2023.

Memasuki musim kemarau sekarang ini, dia dan warga lain mesti berbagai air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Jalan satu-satunya misal kemarau panjang lagi, warga ke sungai, walaupun sungainya pasti kering, disana warga gali tanah sampai muncul air, airnya ini diendepin dulu setengah hari sorenya baru bisa diambil, dibawa ke rumah,” bebernya.

Cara tersebut dilakukan Hidayat dengan puluhan warga lainnya saat musim kemarau, untuk menjangkau sumber air aliran sungai warga mesti berjalan kaki sejauh 1 kilometer.

“Lumayan jauh kalau jalan kaki sekilo si ada, mulai rame ambil air mah setiap pagi sama sore itu pasti rame sampe antri,” ulasnya.

Kuwu Seuseupan, Sukia, menambahkan kondisi tersebut dialami warganya setiap musim kemarau.

“Ya kalau bicara mulai kesulitan air bersih, bicara musim kemarau ya memang Desa Seuseupan paling terdampak di musim kemarau ini, Terutama masalah air, air bersih,” ujarnya.

Warganya harus menembuh jarak 1 sampai 1,5 kilometer untuk mendapat air bersih.

BACA JUGA: Polsek Cigudeg Datangi Tempat Pendistribusian BBM Solar Ilegal di Bogor, Saksi Dikumpulkan untuk Ungkap Fakta Sebenarnya

“Namun, di Desa Seuseupan itu bukan tidak ada air bersih, ada air mah. Cuma yaitu sulit. Resikonya itu, harus menempuh jarak 1,5 kilometer untuk bisa mendapatkan air bersih, yaitu kata orang Desa Seuseupan mah Bebelik, Bebelik itu sumur-sumur kecil ya semacam penampungan air lah,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan