JABAR EKSPRES – Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengklaim jika saat ini proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti tinggal menyisakan sekitar 20 persen.
Kendati demikian, TPA yang berada di Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu belum bisa digunakan sepenuhnya.
Hal itu diungkapkan Bey saat meninjau Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Kuda Citeureup Kota Cimahi, Selasa (19/9).
”Meskin nanti sudah tidak ada api, Cimahi, Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung tidak bisa (membuang sampah ke TPA Sarimukti) full,” ujarnya.
Bey juga mengingatkan, meski sudah ada kesepakatan dengan kepala daerah se-Bandung Raya untuk pengangkutan sampah sebanyak 50 persen, namun, Bey tidak menginginkan pemerintah daerah mencari lahan kosong untuk pembuangan sisanya.
”50 persennya diangkut, lalu sisanya kemana? Jangan sampai memindahkan masalah, jangan sampai Pak Wali mencari tempat kosong, kita harus menuntaskan bersama sampah ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas menambahkan, pemadaman api di TPA Sarimukti telah mencapai tahap signifikan, meskipun masih ada sejumlah kendala dalam pemulihan sepenuhnya.
”Setiap hari kita melakukan evaluasi, jadi hari ini sudah zona satu mudah-mudahan bisa dipadamkan. Karena kita berharap zona satu yang super darurat itukan hanya kapasitasnya 8 ribu plus 23 ribu, kurang lebih 41 ribu saja yang kita maksimalkan,” ucapnya.
Rima menjelaskan, pemadaman api di TPA Sarimukti sudah dilakukan dengan menggunakan sebuah drone yang membawa air. Meskipun di zona satu tersebut masih terdapat titik-titik api, namun penggunaan thermal drone memudahkan untuk melihat titik api yang masih membara.
”Di zona satu kemarin masih ada sejumlah titik-titik api, kita kan pakai thermal drone jadi ketahuan titik api tersebut,” jelasnya.
Penggunaan air, foam, dan lumpur dirasa dapat memudahkan pemadaman api di TPA Sarimukti. Upaya lainnya juga dilakukan dengan cara membuat parit-parit untuk membatasi kawasan hutan dengan zona-zona yang lain.
Pada Senin (18/09), lanjutnya, pihaknya telah mendata dengan memetakan beberapa zona, yang dimana menjadi 5 zonasi. Menurutnya, api di beberapa zona masih bervariatif. Ada beberapa persen titik api lagi yang masih ada didalam TPA Sarimukti tersebut.