Jelang Rapat The Fed diprediksi Rupiah akan Melemah

JABAR EKSPRES- Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengindikasikan bahwa rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada 19 September 2023. Pasar tengah menunggu hasil rapat Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan digelar pada 21 September, waktu Indonesia.

Ariston menyebutkan bahwa dengan membaiknya data ekonomi AS belakangan ini dan inflasi yang belum mencapai 2 persen, besar kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya dalam rapat kali ini. Namun, ia juga menyarankan bahwa The Fed mungkin akan memberikan petunjuk untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga yang tinggi.

BACA JUGA : Jenius Flexi Cash Berikan Pinjaman Limit Rp200 Juta Langsung Cair! Simak Caranya di Sini

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah juga menjadi isu penting bagi perekonomian global, berpotensi memicu inflasi. Bagi Indonesia, naiknya harga minyak mentah menambah kebutuhan akan dolar AS untuk impor minyak mentah. Dengan demikian, faktor ini dapat menjadi pendukung penguatan dolar AS terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.

Ariston memperkirakan kemungkinan pelemahan rupiah pada hari tersebut berkisar antara Rp 15.380 hingga Rp 15.400 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.330 per dolar AS.

Pada pagi Selasa, nilai tukar rupiah di pasar antarbank Jakarta melemah sebesar 0,08 persen atau 12 poin, menjadi Rp 15.382 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.370 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, juga menambahkan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kebijakan hawkish yang diperkirakan akan dipertahankan oleh The Fed menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS pada hari Rabu, 20 Agustus 2023, waktu AS. Selain itu, terdapat kemungkinan adanya setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi dalam tahun ini.

BACA JUGA : Akselerasi Sektor Peternakan dan Agribisnis, bank bjb Dukung Silatnas HPDKI dan Piala Presiden 2023

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan