Kiai Miftachul Akhyar Peringatkan Warga Nahdlatul Ulama Jaga Jarak dengan Partai Politik

JABAR EKSPRES – Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar memperingatkan pada seluruh warga nahdliyin bahwa Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia harus menjaga jarak dengan partai politik.

“Bagaimana Nahdlatul Ulama menjaga jarak dengan partai politik, semua partai politik,” kata Kiai Miftah saat membuka Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU di Ponpes Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9).

Kiai Miftachul Akhyar menyebut adanya kader yang mengeksploitasi identituas NU untuk kepentingan politik. Bahkan pada saat sudah masuk ke dalam kepengurusan partai politik, ia seolah lupa dengan jadi dirinya.

Lebih lanjut Kiai Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa pepatah yang berjalan di NU bahwa NU memang tak ke mana-mana, namun bukan bermakna bebas untuk ke mana saja.

“Silakan Anda ke mana-mana. Tapi untuk menguji nyali Anda bukan larut di sana, bukan malah melebihi partai daripada Anda yang masuk ke partai itu,” ujarnya.

Baca Juga: PBNU Menargetkan Percepatan Transformasi Digital Berhasil di 2024

Dia menjelaskan bahwa PBNU akan ketat untuk mengatur internal. Perihal tersebut lantaran keteraturan menjadi bekal dalam menjalankan sebuah organisasi serta memperoleh tujuan bersama.

“Oleh karena itu mohon dimaklumi manakala PBNU sedikit agak kenceng menertibkan. Penertiban terjadi di mana-mana karena kita ingin kembali menertibkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa dirinya tak melarang para kiai atau sesepuh untuk dapat mendeklarasikan sikap politiknya.

Namun dirinya mengingatkan bahwa sikap politik yang diambil tak boleh mengatasnamakan atau juga membawa nama besar NU.

“Kalau kiai mau bersikap itu hak kiai. Tapi bukan atas nama lembaga (PBNU),” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan