Hubungan Cina dan Jerman Memanas Usai Menlu Jerman Sebut Xi Jinping Diktator

Hubungan Cina dan Jerman Memanas Usai Menlu Jerman Sebut Xi Jinping Diktator
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut Presiden Cina Xi Jinping sebagai "diktator". (Foto: Wikimedia Commons)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut Presiden Cina Xi Jinping sebagai “diktator” dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada tanggal 14 September 2023.

Dia membuat komentar ini ketika membahas perang Ukraina dan implikasinya bagi para pemimpin otoriter lainnya di dunia.

Tiongkok bereaksi keras terhadap komentar ini dan mengatakan bahwa ini adalah “provokasi politik terbuka” yang “sangat tidak masuk akal” dan “pelanggaran serius terhadap martabat politik Tiongkok”.

Baca Juga:Aset Senilai Miliaran Rupiah Hingga Barang-Barang Branded Disita Polisi dalam Kasus TPPU Selebgram Nur UtamiSamsung Galaxy Z Flip5, Salah Satu HP Terbaik Samsung 2023, Simak Spesifikasinya di Sini!

Ini bukan pertama kalinya Baerbock, yang merupakan anggota Partai Hijau Jerman, mengkritik Cina dan catatan hak asasi manusianya.

Dia telah menganjurkan garis yang lebih keras terhadap Cina dan penekanan yang lebih besar pada hak asasi manusia, sementara Kanselir Olaf Scholz, seorang Demokrat Sosial, telah mendukung sikap yang lebih ramah perdagangan.

Ketegangan antara Cina dan Jerman terjadi pada saat Berlin telah menerbitkan sebuah kebijakan baru pada bulan Juli untuk menghadapi Cina yang lebih “tegas” setelah berbulan-bulan bertengkar di dalam pemerintahan mengenai strateginya.

Kebijakan baru ini menyebut Beijing sebagai “mitra, pesaing, saingan sistemik”. Jerman adalah mitra dagang utama Cina di Eropa dan memiliki kepentingan ekonomi yang signifikan dalam menjaga hubungan baik dengan Beijing.

0 Komentar