JABAR EKSPRES – Arah mata angin Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Yakni mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Hal itu disampaikan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya berdasarkan pertemuan elite Partai Demokrat dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Minggu (17/9) petang. Pertemuan itu juga dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gelora Anis Matta, hingga Ketum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana.
BACA JUGA: Jelang Pilpres 2024, Anas Urbaningrum Akui Belum Pastikan Arah Politik PKN
Berkaitan dengan langkah tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono juga merespon baik langkah yang telah diputuskan partainya itu. “Kami senang dan berbesar hati bahwa Partai merapat ke Pak Prabowo,” katanya saat ditemui di Kantor DPRD Jabar, Senin (18/9).
Anton melanjutkan, pilihan tersebut sebenarnya juga sudah sesuai dengan apa yang ia inginkan. “Kalau kami sesuai (merapat ke Prabowo.red) kalau Jawa Tengah tidak. Harapan kami memang kesana (Prabowo.red) dan syukur tuhan mengabulkan,” jelasnya.
Berkaitan dengan putusan tersebut, Partai Demokrat Jabar juga akan all out untuk mensukseskan pilpres 2024. “Akan all out, Intruksikan pada DPC dan Bacaleg Partai Demokrat Jabar untuk memenangkan Prabowo sebagai Capres,” tegasnya.
Anton menambahkan, pihaknya juga belum mengetahui jadwal resmi deklarasi dukungan tersebut. “Mudah mudahan dalam waktu dekat, 2 atau 3 hari lagi,” sambungnya.
BACA JUGA: Camat Cijeruk Belum Buka Suara Soal Izin Pembangunan Nimo Land
Merapatnya Partai Demokrat itu tentu menjadi angin segar bagi koalisi kubu Prabowo. Dalam koalisi Indonesia Maju itu sudah bergabung beberapa partai besar. Yakni Partai Golkar yang memiliki 85 kursi, dan PAN yang memiliki 44 kursi. Termasuk Partai Gerindra sendiri yang memiliki 78 kursi.
Jumlah kursi pendukung Prabowo juga bakal bertambah dengan hadirnya Partai Demokrat. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki 54 kursi.
Partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebenarnya sudah sangat mesra di gerbong Koalisi Perubahan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai cawapres. Sayangnya, Anies justru meminang Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari PKB yang ada di luar Koalisi Perubahan. Partai Demokrat kecewa sehingga kini memilih merapat ke Prabowo Subianto. (son)