JABAR EKSPRES — Setiap tahun, pada tanggal 17 September, dunia merayakan Hari Keselamatan Pasien Sedunia. Ini adalah kesempatan untuk memberikan perhatian khusus pada upaya-upaya yang dilakukan di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan dan mengurangi risiko yang mungkin dihadapi oleh pasien.
Hari Keselamatan Pasien Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan pasien dalam semua aspek perawatan kesehatan, mulai dari diagnosis hingga pengobatan dan pemantauan.
Keselamatan pasien menjadi fokus utama karena setiap tahunnya, jutaan pasien di seluruh dunia mengalami cedera atau bahkan meninggal akibat kesalahan medis yang dapat dicegah.
BACA JUGA: Hari Purnawirawan, Menghormati Jasa-Jasa yang Berjuang Demi Bangsa
Upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien melibatkan berbagai aspek, termasuk standar perawatan yang lebih baik, pelatihan yang lebih baik untuk tenaga medis, teknologi medis yang lebih canggih, dan peningkatan komunikasi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.
Hari Keselamatan Pasien Sedunia menjadi wadah untuk mengingatkan semua pihak tentang komitmen untuk menghindari kesalahan yang dapat berakibat fatal.
Salah satu langkah penting dalam meningkatkan keselamatan pasien adalah mengedepankan budaya yang memprioritaskan keselamatan dalam setiap tindakan medis. Ini berarti melibatkan semua anggota tim perawatan kesehatan, termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, dan tenaga medis lainnya, dalam upaya untuk mengurangi risiko dan menghindari kesalahan.
Selain itu, pendidikan dan pelatihan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa para profesional kesehatan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang aman dan efektif.
Penggunaan teknologi medis juga berperan penting dalam mendukung keselamatan pasien, dengan sistem rekam medis elektronik dan perangkat medis canggih yang dapat mengidentifikasi potensi risiko.
Dalam menghargai Hari Keselamatan Pasien Sedunia, pasien juga diberikan peran yang lebih aktif dalam perawatan mereka sendiri. Semakin banyak pasien yang terlibat dalam pengambilan keputusan tentang perawatan mereka sendiri, semakin baik peluang mereka untuk menghindari risiko kesalahan medis.
Komunikasi terbuka dan jujur antara pasien dan penyedia layanan kesehatan sangat penting dalam menciptakan lingkungan perawatan yang aman.