Warga Kelurahan Cibeureum Ciptakan Alat Pembakar Sampah Ramah Lingkungan

JABAR EKSPRES – Persoalan sampah di Kota Cimahi kian pelik. Dampak TPA Sarimukti terbakar, tak sedikit oknum warga yang membuang sampah sembarangan di tepi jalan maupun ke aliran sungai.

Namun bagi warga di RW28 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, penanganan sampah mulai mendapat solusi. Hal itu lantaran sudah tersedia alat pembakar sampah- sampah yang diklaim ramah lingkungan. Alat yang dimodifikasi dari drum itu diklaim mampu membakar sampah hingga 1 ton per hari. Saat proses pembakaran, alat ini juga tidak menyebabkan asap yang menjadi polusi udara.

“Ini inisiatif warga RW 28 kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan untuk menanggulangi penumpukan sampah. Alat yang diciptakan yakni mesin Insenator, dalam satu jam pembakaran, bisa menghabiskan empat kuintal sampah,” kata ketua RW 28 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, Iwan Sofwan, Jumat (15/9).

BACA JUGA: Hari Ini Cak Imin Dijadwalkan Bertemu PKS, Presentasi di Depan Majelis Syuro

Ia mengatakan, dengan adanya alat pembakar sampah itu bisa mengatasi penumpukan sampah yang selama ini menjadi persoalan di semua wilayah di wilayahnya. Bahkan, alat itu juga dimanfaatkan juga untuk RW yang lain.

“Dengan adanya mesin Insenerator di RW28 masalah sampah sudah bisa ditangani dan bisa berguna untuk RW tetangga, seperti RW10 dan RW3. Setelah dibuat, sampah di dua RW itu teratasi,” katanya.

Iwan mengatakan, untuk mengoperasikan alat pembakar sampah itu, disiapkan tiga orang operator. Mereka sudah terampil membakar sampah tanpa menghasilkan asap.

“Pembakaran sampah di RW 28 hanya dilakukan pada siang hari saja. Sampah yang dibakar juga kondisinya kondisinya harus benar-benar kering,” katanya.

Iwan menjelaskan, alat yang diciptakan warganya itu digadang-gadang menghabiskan biaya sekitar Rp2,5 juta. Dengan modal sebesar itu, persoalan sampah di RWnya teratasi.

“Jika diterapkan di RW-RW yang lain di Kota Cimahi, ini akan membantu mengatasi persoalan penumpukan sampah yang tidak bisa dibuang ke TPA Sarimukti,” katanya.

Pembuatan alat ini kata dia, tidak lepas dari persoalan sampah di lingkungan. Sebelum adanya alat pembakar sampah ini, ada salah satu warganya yang dikomplain tetangganya lantaran membakar sampah hingga menyebabkan polusi udara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan