BANDUNG, JABAR EKSPRES – Sampah masih menjadi soal, permasalahan lain muncul terkait Kota Bandung yang diprediksi bakal berpotensi terkena bencana banjir akibat menyusutnya Ruang Terbuka Hijau.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terkait hujan yang akan turun di sebagian wilayah Indonesia bakal terjadi pada periode Oktober hingga Desember 2023.
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu menuturkan, puncak musim hujan bakal terjadi pada periode bulan Januari hingga Februari 2023. Selain itu, apabila melihat dari durasi, tahun ini diperkirakan musim hujan bakal berlangsung secara singkat di beberapa wilayah.
BACA JUGA: Sampah Masih Menjadi Masalah, Masyakat Bandung Dipaksa Mesti Peduli
“Sedangkan di wilayah lain, diperkirakan bakal lebih panjang terkait normalnya,” ujar Ayu sapaan akrabnya.
Banjir yang bakal terjadi di wilayah Ibu Kota Jawa Barat itu bukan tanpa alasan. Sebab, hal ini berdasarkan pada alih fungsi lahan terbuka menjadi lahan terbangun di Kota Bandung sejak 2010 hingga 2022 sebesar 127,22 hektare.
Belum lagi kepadatan lahan tertutup yang berada di tengah kota tersebut yang kian meluas, sehingga hal ini berdampak pada berkurangnya area resapan.
Belum lagi dalam mengatasi persoalan sampah yang tengah terjadi di Kota Bandung, Pemkot Bandung tak sungkan untuk mengalih fungsikan RTH di wilayah Tegalega untuk menjadi tempat pembuangan sampah sementara.
Menurut Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, langkah tersebut diambil sebagi cara dalam menanggulangi kedaruratan sampah di kota tersebut.
BACA JUGA: Masa Darurat! Masyarakat Bandung Diwajibkan Olah Sampah
“Kami ambil langkah sporadis untuk organik, dengan cara gali lubang tutup lubang, berlokasi di Tegalega,” ujar Ema.
Selain itu, Pemkot Bandung gencar melaksanakan pembangunan kolam retensi untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kota Bandung.
Lalu, pembangunan tempat diharapkan mampu menanggulangi permasalahan air di masa krisis seperti El Nino yang kini tengah terjadi.
Padahal yang menjadi akar masalah ialah berkurangnya RTH, yang tak sebanding dengan laju tutupan lahan menjadi bangunan, sehingga daerah resapan semakin berkurangnya.
Maka dari itu, selain persoalan sampah, Pemkot Bandung kembali memiliki PR besar. Hal itu terkait Kota Bandung yang diprediksi berpotensi terkena banjir.