JABAREKSPRES – RXT Capital LTD Hongkong bekerja sama dengan dengan Green Snow Tech berkolaborasi dalam mengembangkan sektor pertambangan Blockchain dengan melakukan ekplorasi Rare Earth Element (REE) atau disebut logam tanah arang (LTJ).
Dato Abdul Haadi Azhar selaku CEO dari RXT Capital LTD mengatakan, Keberadaan logam ini ternyata memiliki manfaat untuk dikembangkan menjadi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
‘’Logam ini dipakai pada semua semi konduktor untuk Ponsel, komputer, turbin, dan lainnya,’’ujar Abdul Hadi bersdasarkan rilis yang dikirim ke redaksi Jabarekspres.com.
Menurutnya, tambang REE Ini berlokasi di Provinsi Perak dengan luas awal 100 hektar dan akan dikembangkan menjadi 5000 hektar,
Dalam pengembangnya, pertambangan ini akan didukung penuh oleh Petronas dan Agency Nuclear Malaysia.
Pada kesempatan tersebut RXT Capital, Ltd telah menjadi kesepakatan dengan Dato Nik Abdul Mubin selaku CEO Grennsnow Technologies SDN BHD.
Dato Abdul Hadi mengatakan, kerja sama ini akan membawa dunia pada green energi yang lebih maju dan terjangkau dan bisa dinikmati masyarakat luas.
Keberadaan REE di Indonesia sendiri belum diatur secara resmi, hal ini dikarenakan masih ada keterbatasan dalam pengelolaan.
‘’Jika Pemerintah Indonesia tahu, bisa gigit jari karena semua Produsen Mobil Listrik seperti Tesla sangat membutuhkan ini,’’ kata Dato Abdul Hadi.
Keberadaan REE ini sangat diperlukan untuk masa depan energi. Meski begitu, keberadaan REE di Indonesia masih belum terkelola dengan maksimal.
Untuk itu RXT Capital LTD Hongkong memiliki saham sebesar 51 persen dari keberadaan REE ini. Langkah ini diambil untuk persiapan penggunan Blockchain untuk sarana STO dan sharing kepemilikan.
Sebagai pemilik RXT Token, RXT Capital Ltd saat ini telah menerbitkan Bond Crypto senilai 500 juta dollar untuk Bitcoinland.
Dengan bekerja sama dengan Green Snow Tech yang telah memulai ini, RXT Capital memaksimalkan kesempatan para Investor seluruh dunia untuk turun ambil bagian dari penambangan ini.
RXT Capital LTD Hongkong telah mengambil 51 persen total kepemilikkan dari Tambang REE ini. Langkah ini diambil dalam persiapan menggunakan Blockchain sebagai sarana STO dalam sharing kepemilikkan.