Tiang Pancang Sedang Dipasang, RPH Ciroyom Kota Bandung, Terancam Dibongkar

JABAREKSPRES –  Bangunan Heritage peninggalan sejarah yang kini menjadi Rumah Potong Hewan atau RPH Ciroyom yang terletak di Jalan Arjuna Kota Bandung terancam dibongkar akibat rencana pembangunan Flyover Ciroyom.

Proyek dari Kementerian Perhubungan itu, akan segera dilaksanakan pembangunannya dan sedang proses pembebasan lahan milik warga.

RPH Ciroyom sendiri kewenangannya ada di Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandung.

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, proyek Fly Over Ciroyom ini akan memakan lahan milik dispangtan sepanjang 16 meter.

Artinya keberadaan RPH Ciroyom kemungkinan akan terkena penggusuran walapun tidak secara keseluruhan.

Meski begitu, sampai saat ini Dispangtan belum menerima rekomendasi pembongkaran dari Disparbud ataupun Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)

Menurut Gin Gin RPH Ciroyong merupakan bangunan heritage yang memiliki nilai sejarah dengan klasifikasi A.

Namun, yang masuk dalam katagori heritage atau masih bangunan asli adalah mulai dari Pos Jabar menjorok ke balakang.

‘’Jadi jika nanti ada pembongkaran harus ada rekomendasi tertulis dulu, jika tidak ada tidak akan dibiarkan,’’ kata Gin Gin.

Dan kita tidak akan membiarkan itu (pembongkaran) sebelum terima rekomendasi tertulis,” tutur Gin Gin ketika dihubungi, pada Rabu, 6 September 2023.

Gin gin menyarankan, sebaiknya untuk kontruksi dari Fly Over Ciroyom bisa saja dirubah. Namun, hal itu merupakan kepusan dan kewenangan pemerintah pusat.

Jika ada perubahan perencanaan ini kemungkinan akan berdampak pada lahan milik warga yang harus mendapat ganti rugi.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku, untuk pembongkaran RPH Ciroyong dari awal sudah melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Sejauh ini Pemeritah Kota Bandung sudah mengingatkan agar proyek Fly Over Ciroyom ini memperhatikan kondisi bangunan bersejarah.

Dengan begitu, nantinya pada pelaksanaan tidak terjadi pelanggaran perusakan cagar budaya.

‘’Ini sudah menjadi perhatian tim ahli dan sedang dilakukan kajian lebih lanjut,’’ ucap Ema.

Sementara itu berdasarlkan pemantauan langsung ke lokasi, terlihat beberapa alat berat sudah ada di lokasi. Bahkan proser pengeboran untuk membuat tiang pasak sedang dilakukan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan