SUMEDANG, JABAR EKSPRES – Tak hanya di wilayah perkampungan, kekurangan air bersih mulai dirasakan warga di wilayah perkotaan Kabupaten Sumedang. Seperti yang dialami warga di Lingkungan Kebon Kol RT 03 RW 03, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan.
Kondisi air sumur warga di sana, saat ini mulai terjadi pendangkalan. Begitu pun dengan bak pemampungan air di MCK yang sudah mengering. Sementara, air yang bersumber dari PDAM, saat ini kondisi aliran airnya sudah sangat minim dan lagi dijadwalkan.
Ketua RT setempat, Rani Andriani Nursanti mengungkapkan bahwa saat ini warganya mulai merasakan dampak musim kemarau yang berkepanjangan berupa kekurangan air bersih.
“Warga saat ini sudah banyak yang mengeluh akibat kekurangan air bersih,” ungkap Rani kepada Jabar Ekspres di lokasi, Senin 11 September 2023.
Rani mengatakan, warga yang mulai merasakan kesulitan air bersih kebanyakan mereka yang memanfaatkan sumber air dari PDAM.
“Warga di sini kebanyakan menggunakan air dari PDAM, namun kondisi air PDAM saat ini hanya mengalir dua atau tiga hari sekali, ittu pun terbatas. Air hanya mengalir dua sampai tiga jam itu pun waktunya tengah malam,” tuturnya.
BACA JUGA: 4 Puskesmas di Sumedang Dapat Nilai Paripurna Saat Reakreditasi
Rani menyebut, ada sekitar 80 kepala keluarga atau KK atau mayoritas menggunakan air PDAM. Sementara, sisanya memanfaatkan bersumber mata air sumur dan air dari mata air.
“Air sumur warga sekarang sudah mulai surut dan bak penampungan air di MCK pun sekarang sudah mengering lantaran aliran airnya sudah sangat kecil,” ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, Rani berharap ada bantuan pasokan air bersih dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.
Warga setempat lainnya, Ibu Tatat (65) membenarkan bahwa kekurangan air bersih sudah mulai dirasakan warga. Ia yang memanfaatkan sumber air dari PDAM sendiri mengaku sudah dua hari belum mendapatkan pasokan air.
“Sudah dua hari air PDAM tidak mengalir, katanya kalau sekarang itu aliran airnya digilir (dijadwal),” ujarnya.
Kalau pun ada aliran air, Tatat mengaku harus rela berjaga lantaran airnya mengalir saat tengah malam.