Menteri Pendidikan Hapus Skripsi, Pascasarjana UIII: Tesis Masih yang Terbaik

JABAR EKSPRES – Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menghapus kewajiban skripsi. Namun, sebagai syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan membuat tugas akhir berupa prototipe, proyek, atau bentuk lainnya yang dikerjakan secara individu maupun berkelompok.

Kewajiban menulis skripsi sebagai syarat kelulusan, merupakan praktik yang tidak diterapkan di banyak universitas di luar negeri, selama ini kerap dikritik, mulai dari menghambat kelulusan mahasiswa sampai hanya berguna mengisi rak perpustakaan kampus.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) terbaru juga menghapus kewajiban bagi lulusan magister (S2) dan doktor (S3) untuk menerbitkan makalah ilmiah di jurnal terakreditasi atau jurnal internasional.

Baca juga: Rekomendasi 10 Universitas Swasta Murah di Kota Bandung

Hal tersebut tentu juga menjadi dasar salah satu Kampus Internasional yang ada di Indonesia, seperti Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) untuk mengambil kebijakan.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, UIII, Prof Jamhari Makruf mengatakan UIII masih menerapkan tesis bagi mahasiswa S2, dan disertasi bagi mahasiswa S3.

Menurutnya, yang banyak menuai kritik adalah S1, karena beberapa negara luar negeri tidak lagi mewajibkan skripsi.

“Sampai hari ini, kita masih menerapkan tesis bagi mahasiswa S2 dan disertasi bagi mahasiswa S3,” kata Prof Jamhari Makruf.

Karena mungkin di beberapa negara di luar negeri tidak mengharuskan lulusan mahasiswa S1 untuk menulis skripsi. Mereka bisa menggantinya dengan proyek tertentu atau menulis artikel panjang.

“Tapi rata-rata yang S2 terutama yang social science masih menerapkan tesis dan disertasi,” kata Prof Jamhari Makruf.

Terkait pascasarjana, pihaknya mengatakan, penerapan tesis masih tergantung pada jurusan, dan prodi yang dipilih.

“Memang sesungguhnya untuk S2 dan S3 di luar negeri ada beberapa kampus yang tidak mengharuskan menulis tesis. Misalnya di Inggris, master hanya satu tahun, sehingga mereka fokus, dan terakhirnya membuat makalah. Tapi ini kan pilihan masing-masing perguruan tinggi,” tukas Prof Jamhari Makruf.

Dia mengatakan, UIII ingin mendidik mahasiswa yang memiliki kemampuan menulis dan analisis yang baik, sehingga penulisan tesis masih menjadi pilihan terbaik. “Penulisan tesis masih menjadi pilihan terbaik,” sambunnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan