Bocah di KBB Diserang 6 Orang Hingga Luka Parah dan Dapat 100 Jahitan

JABAR EKSRPES – Seorang bocah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diserang serombongan pemotor saat berjalan sendirian dipinggir jalan hingga mengalami luka parah dan harus mendapat 100 jahitan.

Bocah di KBB yang berinisial D (12) asal Parompong tersebut mendapatkan 100 jahitan karena terkena  luka bacokan senjata tajam dibagian punggung dan kepala bagian belakang hingga tersungkur di pinggir jalan dengan bersimbah darah.

Peristiwa tersebut terjadi saat D disuruh membeli makanan oleh ibunya dan mendapat serangan tak terduga dari orang yang tak dikenal dari arah belakang, pada Senin (4/9)

Menurut penuturan ibu korban, L mengaku sangat terkejut saat didatangi beberapa orang yang memberitahukan tentang kejadian nahas yang menimpa anaknya itu.

Baca juga :  Polisi Amankan Satu Orang Diduga Pelaku Pembacokan Remaja di Karawang

“Jadi saya didatangi sama ibu-ibu, diminta lihat anak saya katanya habis dibacok. Ya waktu saya cek, begitu sudah luka-luka banyak darah,” Sebutnya, pada Rabu (6/9).

Melihat kondisi anaknya yang penuh luka dan bersimbah darah, L langsung panik dan membawanya ke Rumah sakit.

“Sekarang sudah ditangani sama dokter, sudah dioperasi juga lukanya. Total ada 100 lebih jahitan, soalnya harus dijahit bagian luar sama dalamnya. Tapi masih terus kontrol lukanya,” jelasnya.

Korban D berhasil diselamatkan meski mengalami pendarahan cukup parah dari luka yang dideritanya. Bahkan D yang merupakan siswa putus sekolah tersebut masih sadar dan bisa menceritakan kejadian yang menimpanya.

L yang terus mendampingin anaknya menyebutkan, bahwa anaknya mendapat serangan dari 6 orang yang mengendarai 2 buah motor. Namun korban mengaku tidak mengenal pelaku.

“Kalau kata anak saya, diduga pelakunya itu ada 6 orang naik 2 motor. Nah kalau siapa pelakunya nggak kenal, soalnya anak saya bilang dia nggak punya musuh juga,” kata L.

Baca juga :  Kronologi Pembacokan Dua Warga Garut Oleh Dadang Buaya

Korban kini sudah dipulangkan dari rumah sakit, namun kondisi psikologisnya masih mengalami trauma bahkan tidak berani untuk keluar rumah.

“Jangankan anak saya, saya sendiri takut soalnya kan bisa saja kemarin lebih parah lagi. Tapi alhamdulillah masih bisa selamat. Sudah lapor polisi juga, suami yang urus. Kalau saya harus jaga anak saya, soalnya seperti trauma gitu,” kata L.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan