JABAR EKSPRES – Manajer Manchester United, Erik ten Hag, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah pertandingan sengit melawan Arsenal di Stadion Emirates berakhir dengan kekalahan 3-1 bagi timnya.
Erik ten Hag menganggap bahwa tiga keputusan yang salah diambil oleh wasit berdampak besar pada hasil akhir pertandingan.
Pada babak pertama pertandingan, Marcus Rashford berhasil membawa Manchester United unggul.
Namun, Martin Odegaard dari Arsenal berhasil menyamakan kedudukan hanya 35 detik setelah pertandingan dimulai kembali.
BACA JUGA: Cetak Debut Pertama secara Positif, Declan Rice Bantu Arsenal Tumbangkan Manchester United
Menit-menit dramatis kemudian terjadi saat pemain pengganti Alejandro Garnacho mencetak gol pada menit ke-88, yang seolah-olah bakal membawa kemenangan bagi Manchester United.
Namun, kegembiraan para pemain dan pendukung United segera pupus ketika VAR (Video Assistant Referee) ikut campur tangan dan menggugurkan gol tersebut dengan alasan bahwa Garnacho berada dalam posisi offside.
“Ini (gol Garnacho) bukan offside. Sudut yang diambil VAR salah,” kata Erik ten Hag kepada Sky Sports.
“Ya, jadi kami harus menerimanya. Tapi saya sudah melihat sudutnya. Saya tidak melihatnya sebagai offside,” sambungnya.
BACA JUGA: 10 Tim Sepak Bola dengan Sponsor Terbesar di Dunia, Ternyata Barcelona Masuk, Lho!
Keputusan ini menyulut kemarahan besar dari Erik ten Hag, yang meyakini bahwa VAR telah salah dalam penilaiannya.
Selain itu, Erik ten Hag juga menyatakan bahwa Manchester United seharusnya diberikan hadiah penalti saat skor masih 1-1, menyebut adanya pelanggaran terhadap pemain muda mereka, Rasmus Hojlund, oleh bek Arsenal, Gabriel Magalhaes.
Menurutnya, wasit seharusnya lebih tegas dalam menilai insiden tersebut.
Keputusan puncak pertandingan yang memicu reaksi emosional dari Ten Hag adalah gol kemenangan yang dicetak oleh Declan Rice pada menit ke-96.
BACA JUGA: Witan Sulaiman Sering Dipanggil Timnas Indonesia, Asisten STY Bocorkan Alasannya
Manajer Manchester United itu bersikeras bahwa ofisial pertandingan melakukan kesalahan lagi dengan tidak memberikan penalti karena Jonny Evans terlihat diblokir oleh Gabriel di dalam kotak penalti Arsenal.
“Dan pada akhirnya kami kebobolan gol, dan itu merupakan pelanggaran terhadap Jonny Evans. Itu sangat jelas dan jelas,” paparnya.