BANDUNG, JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebelumnya telah berkomitmen mengenai izin pembangunan apartemen yang hanya yang difokuskan di wilayah Bandung Timur. Hal ini sehubungan dengan rencana tata ruang kota, yang bertujuan menjadikan wilayah Gedebage sebagai Kota Teknopolis.
Selain dengan akan digagasnya pertumbuhan kota baru, yang didorong ke wilayah Bandung Timur, wilayah tersebut akan menjadi kota baru merupakan rencana dalam memindahkan pusat pemerintahan Kota Bandung. Namun, realisasi tersebut justru malah menimbulkan masalah baru. Pasalnya, justru kini banyak ditemui bangunan terbengkalai yang justru menodai estetika kota.
Salah satunya ialah gedung pencakar langit yang berada di wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Gedung yang telah berdiri dalam beberapa tahun lalu, hingga kini proses penyelesaiannya belum juga terealisasi. Rencananya bangunan tersebut akan dibangun apartement bernama Beleza.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Kucurkan Rp6 Miliar untuk Warga yang Terdampak Program Citarum Harum
Salah satu warga Arcamanik, Reza Ardiansyah (27) menuturkan, kehadiran bangunan yang masih belum berfungsi hingga kini hanya membuat penuh sesak wilayah tersebut. Selain itu, tempat tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan kesan negatif di masyarakat Kota Bandung terkhusus wilayah timur.
“Jadi asa ngaheurinan (malah bikin sempit), soalnya tempat tersebut udah beberapa tahun gajadi-jadi. Gatau mau dibuat apa, kabarnya mau jadi apartemen,” ujar Reza kepada Jabar Ekspres, Minggu 3 September 2023.
“Kalau bisa cepat difungsikan soalnya gelap juga kan itu, takutnya malah dijadikan tempat berbuat hal negatif di situ,” tambahnya.
Hal yang sama dirasakan oleh warga sekitar bernama Fajar Aji Putra (29). Menurutnya tempat tersebut sebelumnya merupakan area rawa eceng gondok. Namun, kini keberadaan tersebut hilang, imbas dibangunnya bangunan tersebut.
“Dulu mah enakeun, balong disini teh (Dulu disini enak, ada balong), tapi dengan dibangunnya tempat tersebut semuanya hilang,” kata Fajar.
Dirinya menyayangkan, pembangunan yang telah mengganggu masyarakat sekitar akibat lalu lalangnya mobil besar, malah justru terbengkalai. Hal tersebut malah justru semakin mempersempit wilayah tersebut.
BACA JUGA: PR Kota Bandung: The Maj Apartemen Dago Harus Diapakan?