Zelensky Menghadapi Cobaan Berat Akibat Skandal Korupsi yang Melibatkan Sejumlah Pejabat Militer yang Disuap Oleh Warga Sipil

JABAR EKSPRES – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menghadapi cobaan berat akibat skandal korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat militer dalam menerima suap dari warga sipil Ukraina yang enggan terlibat dalam perang.

Dalam pidato yang disampaikannya pada hari Rabu (30/8), Zelensky dengan tegas menyebut bahwa negaranya tengah terjerat dalam jaring laba-laba korupsi sistematis yang meresahkan. Warga sipil beramai-ramai memanfaatkan praktik suap untuk mendapatkan pengecualian medis palsu guna menghindari kewajiban berperang.

Baca Juga: Inilah 3 Negara yang Berani Protes Peta Kontroversial China

Dalam ungkapannya, Zelensky mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional telah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait peningkatan drastis dalam kasus pengecualian medis palsu, suap, dan pergerakan luar negeri sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022 lalu.

“Dalam beberapa daerah, jumlah pengecualian untuk tugas militer telah melonjak hingga 10 kali lipat sejak Februari tahun lalu,” ungkap Zelensky, seperti yang dikutip dari Al Jazeera. “Ini jelas merupakan perbuatan korupsi yang tak dapat ditoleransi.”

Presiden Zelensky juga mengungkapkan bahwa investigasi saat ini sedang berlangsung terkait kasus pengecualian medis palsu ini. Hasil awal penyelidikan menunjukkan adanya praktik korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di berbagai tingkatan dan daerah. Besaran suap yang diberikan berkisar antara 3.000 hingga 15.000 dolar.

Lebih lanjut, Zelensky menyatakan perlunya analisis lebih mendalam untuk mengidentifikasi jumlah pasti warga yang telah meninggalkan negara dengan menggunakan izin pengecualian medis palsu. Mayoritas dari mereka yang pergi adalah yang berhasil memperoleh rekomendasi palsu dari komisi medis.

“Kami menduga bahwa setidaknya ribuan orang terlibat dalam hal ini,” tambahnya.

Baca Juga: Penjara Jau di Bahrain dalam Kondisi Buruk, Tahanan Aksi Mogok Makan, PBB Prihatin

Sejak awal invasi Rusia, Ukraina telah menghadapi gelombang kasus korupsi yang semakin mengkhawatirkan. Upaya membersihkan tubuh pemerintahan dari korupsi juga telah dilakukan, termasuk pengunduran diri atau pemecatan lima pejabat tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Namun, tidak semua dari mereka terlibat dalam skandal korupsi.

Tidak hanya itu, pada bulan ini, Presiden Zelensky juga mengambil langkah tegas dengan mencopot seluruh kepala pusat perekrutan militer di wilayah Ukraina. Langkah ini diambil setelah lebih dari 100 kasus kriminal terungkap akibat penyelidikan skandal korupsi di kantor perekrutan wilayah Odessa Selatan, yang digulirkan bulan lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan