JABAR EKSPRES – Fenomena sindrom anak perempuan tertua atau eldest daughter syndrome menjadi perbincangan hangat di TikTok setelah istilah “eldest daughter syndrome” menjadi viral di platform tersebut.
Istilah ini menyebar di TikTok, termasuk dalam video yang diunggah oleh pengguna dengan akun @unusedacceve3.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan eldest daughter syndrome yang sedang ramai dibicarakan oleh para netizen?
Eldest daughter syndrome merujuk pada beban psikologis yang dirasakan oleh anak perempuan tertua dalam keluarga.
BACA JUGA: 5 Manfaat untuk Kesehatan dari Bulu Babi Viral di TikTok, Apa Saja?
Mereka cenderung merasa memiliki tanggung jawab lebih besar sebagai figur dewasa sebelum mereka benar-benar siap mengemban peran tersebut.
Anak perempuan tertua sering kali diberi tugas-tugas ekstra, yang pada akhirnya dapat menyebabkan timbulnya “sindrom” tanggung jawab.
Fenomena ini juga dikenal dengan istilah parentifikasi, yaitu ketika anak diposisikan untuk menjalankan peran yang seharusnya dilakukan oleh orang tua.
Jika anak dipaksa untuk bersikap seperti orang dewasa, hal ini dapat berdampak pada perkembangan sosial dan emosional yang seharusnya terjadi pada usia mereka.
BACA JUGA: Strawberry Cheese Tea Viral di TikTok, Mau Coba Buat?
Dampak dari parentifikasi ini termasuk perasaan tidak aman, tingkat stres yang tinggi, kecemasan, dan rasa bersalah terhadap diri sendiri.
Walaupun beberapa tanggung jawab adalah hal yang positif, namun jika berlebihan, hal tersebut dapat membuat individu merasa cemas karena ingin memenuhi harapan orang tua dan menyelesaikan semua tugas dengan sempurna.
Contoh konkret dari tugas yang mungkin dihadapi oleh mereka yang mengalami eldest daughter syndrome adalah mengurus urusan memasak untuk seluruh keluarga atau berperan sebagai pengasuh bagi saudara-saudara kandungnya.