JABAR EKSPRES – Untuk mengatasi kekhawatiran terkait keamanan data, OpenAI telah mengeluarkan varian ChatGPT yang di khususkan untuk perusahaan atau yang di kenal sebagai ChatGPT Enterprise.
Langkah ini di ambil sebagai tanggapan terhadap minat perusahaan dalam memanfaatkan chatbot AI tersebut. Sambil tetap memprioritaskan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi data.
Lihat juga : Yahoo Mail Rilis Fitur Berbasis AI untuk Kelola Keuangan agar Lebih Efisien
Dalam sebuah pos di blognya, OpenAI telah menguraikan bahwa ChatGPT Enterprise menampilkan peningkatan dalam hal keamanan dan privasi, akses yang cepat dan tak terbatas ke GPT-4, serta kemampuan analisis data yang lebih canggih.
Dengan fitur-fitur tersebut, di harapkan perusahaan dapat memperoleh informasi lebih cepat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih kompleks kepada ChatGPT.
Masalah utama yang sering kali menjadi keprihatinan bagi pengguna ChatGPT, terutama dari lingkup perusahaan, adalah seputar keamanan dan privasi data.
Mereka merasa khawatir bahwa data yang mereka berikan kepada ChatGPT akan di gunakan untuk melatih model AI chatbot tersebut.
Selain itu, mereka juga cemas bahwa informasi sensitif yang terkait dengan pelanggan perusahaan dapat terekspos ke model AI.
Dalam versi enterprise ChatGPT ini, menurut penjelasan OpenAI, pengguna memiliki kendali penuh atas data mereka. Dan data tersebut tidak akan di gunakan untuk melatih model AI generatif yang di miliki OpenAI.
OpenAI juga berjanji untuk segera menghadirkan fitur-fitur lain dalam ChatGPT Enterprise. Seperti kemampuan untuk menyesuaikan pengetahuan ChatGPT tentang perusahaan pengguna dan alat analitik lanjutan.
OpenAI juga akan menyediakan pilihan harga untuk ChatGPT Enterprise yang cocok untuk tim yang lebih kecil.
Bagi perusahaan yang telah menggunakan ChatGPT, mereka dapat terus menggunakan chatbot AI ini dengan pilihan yang mereka pilih.
Namun, jika mereka ingin mengakses fitur-fitur baru, mereka dapat beralih ke ChatGPT Enterprise.
Saat ini, organisasi dan perusahaan telah mengembangkan alat generatif AI menggunakan OpenAI dan GPT-4.
Namun, sebagian besar perusahaan ini terhubung dengan GPT-4 melalui API atau cloud.
Beberapa perusahaan juga membangun sistem berbasis LLM mereka sendiri karena tidak ingin data mereka digunakan dalam pelatihan GPT.